Jembatan Jombatan Ambrol, Jalur Transportasi Terancam

Kondisi jembatan di Desa Jombatan yang ambrol tak kunjung ada perbaikan, Selasa (26/1).

Kondisi jembatan di Desa Jombatan yang ambrol tak kunjung ada perbaikan, Selasa (26/1).

Jombang, Bhirawa
Jembatan antar kecamatan di Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Jombang ambrol separo setelah diterjang derasnya hujan beberapa hari ini. Akibatnya jalur yang menghubungkan antara Tembelang – Kesamben membahayakan pengguna jalan.
Rodi, Kepala Dusun Sapon, Desa Jombatan mengatakan ambrolnya jembatan sebenarnya sudah terjadi sejak sebulan yang lalu. Sayangnya hingga kini belum ada perbaikan. Jembatan dengan lebar 6 meter itu selama ini menjadi jalur transportasi warga dan juga kendaraan pengangkut proyek pembangunan Tol Jombang- Mojokerto. “Di jembatan tersebut juga kerap terjadi kecelakaan jika arus kendaraan padat. Selama satu bulan ini sudah tiga kali terjadi kecelakaan. Karena pembatas atau pagar jembatannya roboh,” ujarnya ditemui di lokasi, Selasa (26/1).
Rodi menambahkan, jembatan di desanya tersebut dibangun sekitar 2010. Namun pihaknya tidak mengetahui siapa yang membangun. “Kemungkinan yang membangun jembatan itu pelaksana proyek tol Jombang – Mojokerto. Karena memang sering dilewati kendaraan yang mengakut material tol,” katanya.
Meski dibangun dengan menggunakan cor, namunĀ  penyangga jembatan ternyata masih menggunakan kayu. Sehingga mengakibatkan jembatan mudah lapuk dan ambrol. “Mungkin karena penyangganya tidak kuat terjangan air, sehingga rapuh dam ambrol,” tandas Rodi.
Toni Syaifuddin (36), warga setempat menambahkan akibat ambrolnya jembatan mengakibatkan lahan pertanian juga kebanjiran, di samping rawan kecelakaan. “Karena aliran sungai tersumbat, kemudian air menerobos memasuki area persawahan. Tidak tanggung-tanggung, jumlah sawah yang terendam mencapai 70 hektare,” ujarnya.
Dikatakannya, puluhan hektare sawah tersebut berada di tiga desa, yakni Desa Jombatan, Kedungbetik, dan Pojokkulon. “Karena terendam sekitar satu minggu, tanaman padi banyak yang mati membusuk. Kami minta pemerintah segera melakukan perbaikan,” ujar Toni yang mengaku sawahnya seluas dua hektare juga terendam banjir.
Kepala Dinas PU Bina Marga Jombang, Hari Utomo mengatakan, bahwa jembatan tambahan di Desa Jombatan Kesamben dibangun oleh PT Marga Harjaya Infrastuktur (MHI) selaku pengelola Tol Jombang -Mojokerto untuk transportasi material pembangunan tol. “Kalau sekarang jembatan ambrol, mereka yang harus bertanggungjawab untuk memperbaiki,” jawabnya saat dikonfirmasi melalui telpon. [rur]

Tags: