Jembatan Kaca Seruni Point Dikelola Pemerintah Pusat Setelah Pembangunan Gerbang-Rest Area Selesai

Lokasi rencananya tempat pembangunan gerbang rest area wisata Bromo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa.
Pembangunan Jembatan Kaca di Seruni Point Sukapura Kabupaten Probolinggo terus dikebut. Saat ini, progres pembangunan diperkirakan sudah mencapai sekitar 50 persen lebih. Tahap pembangunan masih fokus pada tahap pengerjaan pembuatan pondasi jembatan kaca tersebut.
Plt BB-TNBTS (Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) menghadap langsung Plt Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko. Tujuannya membahas soal persiapan rencana pengelolaan destinasi wisata baru di Bromo Tengger Semeru (BTS) berupa jembatan kaca.

Novita selaku Plt Kepala BB-TNBTS, Senin (4/7) mengatakan, teknis rencana awal pengelolaan destinasi jembatan kaca sangat penting dibahas lebih awal. Mengingat pembangunan spot wisata yang digadang-gadang mampu mendongkrak lebih tinggi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo. Diperkirakan juga jembatan tersebut rampung di tahun ini.

”Karenanya siapapun nanti yang yang bakal ditunjuk sebagai pengelola spot wisata itu sudah harus siap. Karena juga akan ada transfer knowledge dan teknologi pendukung yang diperlukan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” katanya.

Sementara itu, Plt. Bupati Timbul Prihanjoko mengatakan, idealnya untuk pengelolaan spot wisata jembatan kaca tersebut adalah lembaga khusus yang menangani bisnis pemerintah daerah. Sedikitnya masih ada waktu tiga tahun untuk mempersiapkan hal itu. Hal ini sesuai dengan kesepakatan sebelumnya bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selama tiga tahun pertama jembatan kaca beroperasi untuk sementara masih ditangani oleh kementerian.

“Sambil menunggu waktu dan transfer keilmuannya, kami siapkan SDM yang akan menangani di jembatan itu. Karena jembatan ini juga didukung oleh teknologi khusus. Jadi, tiga tahun pertama, wisata jembatan kaca itu nantinya akan dikelola langsung oleh kementerian,” terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Oemar Sjarif saat dikonfirmasi mengatakan, untuk pembangunan jembatan kaca di Seruni Point Sukapura, terus dikerjakan. Pelaksanaan pembangunan tersebut langsung ditangani oleh kementerian.

”Pogres pembangunannya informasi yang kami terima, sudah mencapai sekitar 25 persen sampai 30 persen. Sekarang pembangunan masih fokus tahap fondasinya,” terangnya.

Pembangunan Jembatan Kaca di Seruni Point, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, terus dikebut. Sejauh ini, progres pembangunan telah mencapai sekitar 50 persen. Fondasi jembatan sudah rampung. Kini, memasuki tahap pengerjaan konstruksi bagian atas fondasi jembatan.

Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko bersama sejumlah kepala organsiasi perangkat daerah (OPD) turun ke lokasi pembangunan jembatan, Kamis (30/6). Mereka meninjau progres pembangunan destinasi wisata baru di Seruni Point tersebut.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkim) Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarif mengatakan, progres pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point, sudah mencapai 50 persen. Sudah sesuai perencanaan pengerjaan,” katanya.

Oemar menerangkan, fondasi jembatan sudah dibangun. Kini, memasuki tahap pembangunan bagian atas fondasi. Pihaknya, optimistis pengerjaannya akan rampung sesuai target, akhir tahun ini. amun, untuk mulai dioperasikan kapan, belum dipastikan.

“Kami sudah siapkan lahan pembangunan jembatan kaca dan lahan parkirnya. Pelaksanaan pembangunannya semua langsung dari pusat melalui APBN. Kami di daerah hanya ikut mendukung prosesnya,” jelasnya.

Diketahui, jembatan kaca pertama di Indonesia, telah dibangun di areal parkir Puncak Seruni Point, Sukapura. Proyek ini dianggarkan sekitar Rp 16 miliar dari APBN 2022. Jembatan ini akan dibangun sepanjang 120 meter dengan kedalaman bawah jembatan 80 meter. Fasilitas ini dibangun untuk memanjakan wisatawan Bromo.
Gunung Bromo yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Setelah dibangun jembatan kaca di puncak Seruni Point Sukapura, tahun depan Pemerintah Pusat berencana membangunkan gerbang pintu masuk dan Rest Area wisata Bromo.

Rencana pembangunan yang bersumber dari APBN itu akan ditempatkan di pertigaan Desa/Kecamatan Sukapura. sejumlah OPD Kabupaten Probolinggo, turun ke lokasi rencana pembangunan tersebut. Sebagai langkah awal, untuk menentukan aset-aset Pemkab Probolinggo yang bisa lahan pembangunan pintu masuk dan rest area Bromo tersebut.

Santiyono, Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo saat dikonfirmasi kemarin, mengatakan, Kabupaten Probolinggo kembali akan digelontor sejumlah pembangunan sebagai pendukung KSPN. Salah satunya, pembangunan gerbang pintu masuk dan rest area Bromo yang direncanakan di kawasan Sukapura.

”Iya, dari kementerian rencanakan pembangunan untuk mendukung wisata Gunung Bromo. Rencana pembangunan itu, pintu masuk dan rest area Bromo. Semua pembangunannya bersumber dari APBN. Sepeti halnya pembangunan jembatan kaca di puncak seruni point,” katanya.

Santiyono menerangkan, Pemkab Probolinggo, diminta oleh pusat untuk menyiapkan lahan yang akan jadi tempat pembangunannya. Nah, tempo hari pihaknya bersama sejumlah OPD terkait turun langsung ke lokasi. Guna memastikan lahan yang menjadi aset-aset Kabupaten Probolinggo. Seperti halnya ada lahan eks kantor cabang dinas pendidikan. Ada juga pasar sayur Sukapura, yang merupakan aset pemkab.

”Untuk lahan berapa luasnya, kami masih belum pastikan. Karena, kami baru turun untuk memastikan dan menghitung lahan aset milik pemkab yang ada,” terangnya.

Selain itu, ada juga vila milik aset Pemprov Jatim. Nah, semua itu harus segera dipastikan statusnya. Jika memang vila aset pemprov itu minta ganti, harus dipastikan minta ganti rugi kemana. Apakah minta ganti ke Pusat atau daerah.

”Sekarang OPD terkait yang ada aset terkait di sekitar rencana pembangunan itu, untuk dipastikan status kepemilikan dan berkasnya. Termasuk jika ada bangunan perorangan di atas aset pemkab, juga masih akan segera diurus,” tambahnya. (wap.hel)

Tags: