Jembatan Karobelah Putus Diterjang Banjir

Jembatan Karobelah yang melintas di atas Kali Gunting yang putus akibat diterjang banjir, Rabu dinihari (20/03). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Jembatan Karobelah di atas Kali Gunting, tepatnya di Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang putus diterjang banjir. Jembatan yang dibangun tahun 1971 ini terputus di sisi sebelah barat lantaran pondasi yang ambles.
Menurut warga setempat bernama Nursalim (57), jembatan tersebut putus pada Rabu dinihari (20/03). Pasalnya, sejak Selasa sore (19/03) hingga malam intensitas hujan cukup tinggi hingga membuat debit air sungai meningkat. “Pondasinya hancur karena gerusan air itu,” ujar Nursalim singkat.
Selain itu, Nursalim menambahkan, faktor banyaknya sampah yang menumpuk di pondasi tengah jembatan turut mempengaruhi putusnya jembatan. “Banyaknya sampah yang menyangkut membuat air mengalir ke sebalah kanan dan kiri jembatan hingga menggerus pondasi,” tambahnya.
Akibat putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung dengan Desa Pulo, Kecamatan Sumobito ini, aktifitas warga pun terganggu. Warga terpaksa berputar sejauh satu kilometer ke lokasi tujuan. Namun dengan adanya jembatan yang baru dibangun, warga pun merasa terbantu. “Sekarang ada jembatan baru jaraknya satu kilometer. Jadi berputar untuk anak anak sekolah,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah terkait hal ini, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Gunadi menjelaskan, penyebab putusnya jembatan karena intensitas hujan yang tinggi hingga membuat debit air Kali Gunting meningkat. “Ini yang mengakibatkan jembatan Karobelah paling ujung putus,” jelas Gunadi.
Masih menurut Gunadi, kondisi usia jembatan yang sudah tua inj juga menjadi salah faktor penyebabnya. “Saya melihat kondisi sejarahnya itu 1971. Bangunan ini sudah lama sebetulnya. Sehingga yang lama ini semestinya diganti. Sehingga waktu banjir tergerus menjadikan jembatan ini ambles,” papar Gunadi.
Gunadi melanjutkan, agar aktifitas warga kembali normal, pihak BPBD Jombang akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). “Harus kami koordinasikan dengan tim teknis, terutama PUPR,” tutupnya. [rif]

Tags: