Jembatan Kedunglo Putus, Warga Dua Dusun Terisolasi

Jembatan yang memisahkan dua dusun di Desa Kedunglo Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo tampak putus Sabtu (27/3). [sawawi]

Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar
Situbondo, Bhirawa
Intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Situbondo sektor timur menyebabkan jembatan yang menghubungan dua Dusun di Desa Kedunglo Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo putus dan mengalami kerusakan parah Sabtu pagi (27/2).
Akibatnya aktivitas warga antara perbatasan Padukuhan Bengka dan Pedukuhan Betolabeng Dusun Penjalinan Desa Kedunglo terganggu. Agar aktivitas warga tetap lancar, sementara ini dibuat jembatan penghubung dari bahan bambu.
Informasi Bhirawa menyebutkan, Sabtu (27/2) sekitar pukul 08.00 WIB jembatan putus dan amblas persis di perbatasan antara Padukuhun Bengka dan Padukuhan Betolabeng Dusun Penjalinan Desa Kedunglo.
Jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung di dua dusun di Kecamatan Asembagus. “Sebelum kejadian, wilayah tersebut kerapkali turun hujan deras sehingga mengakibatkan debit air di aliran sungai membesar. Akibatnya pondasi atau penyangga jembatan Desa Kedunglo putus karena tidak kuat menahan debit air yang besar,” jelas Puriyono, Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo, Minggu (28/3).
Masih kata Puriyono, jembatan ambrol tersebut langsung memutus akses jalan dan tidak bisa dilewati ratusan warga. Puriyono memastikan, jembatan yang mengalami putus dan amblas tersebut karena penyangga dari besi tidak kuat dihantam air banjir.
Selang beberapa jam, Bupati Situbondo Karna Suswandi langsung melakukan sidak ke lokasi jembatan putus. “Ya Bupati Situbondo Karna Suswandi sempat memantau dilokasi kejadian. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian bencana tersebut,” aku Puriyono.
Dari pendataan sementara, taksiran kerugian akibat putusnya jembatan Desa Kedunglo menelan angka Rp 1 miliar. Dari kejadian bencana ini, kupas Puriyono, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan perangkat Desa, Kecamatan, Koramil, Mapolsek dan sejumlah relawan. “Kami (Pusdalops BPBD Situbondo) juga melakukan assesment atau kaji cepat dilokasi. Kami juga menghimbau kepada warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat hujan sewaktu waktu masih datang,” aku Puriyono.
Ia menerangkan, jembatan penghubung antara Pedukuhan Bengka dan Pedukuhan Betolabeng Dusun Penjalinan Desa Kedunglo itu dibangun 20 tahun silam. Diduga jembatan ambruk karena pondasi terus menerus tergerus aliran sungai yang deras saat hujan. “Akibat jembatan putus akses jalan warga kendaraan roda dua maupun roda empat sempat tersendat karena tidak bisa dilewati. Untuk sementara ini warga membuat jalan alternatif dari bambu. Khusus untuk akses pejalan kaki dan kendaraan roda 2 sudah melintas secara bergantian. Namun khusus roda empat masih belum bisa melintas,” ulas Puriyono.
Sementara itu, untuk warga pejalan kaki saat kejadian harus melintasi sungai sambil menunggu jembatan darurat dari bambu selesai dibuat warga. Puriyono kembali memastikan dari bencana itu tidak ada korban jiwa maupun luka karena saat jembatan ambruk tidak ditemukan warga yang melintas di lokasi kejadian. “Ya sebelum jembatan putus, dihulu sering mengalami hujan deras sehingga pondasi jembatan tak tahan menahan air,” pungkas Puriyono.
Disisi lain, Bupati Situbondo Karna Suswandi ketika dikonfirmasi sudah meminta Kadis PUPR Kabupaten Situbondo Gatot Suswoyo untuk segera memperbaiki jembatan Desa Kedunglo yang putus. Ini agar, ujar dia, warga yang ada di dua Dusun bisa segera menjalankan aktivitas seperti biasa.
Kata Bupati Karna, anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut berasal dari dana tanggap darurat Kabupaten Situbondo. “Ya saya minta warga dan aparat desa maupun kecamatan ikut bahu membahu membangun jembatan sementara terlebih dahulu. Saya juga minta DPUPR Kabupaten Situbondo segera membuat jembatan agar perekonomian warga kembali normal,” ungkap Bung Karna. [awi]

Tags: