Jembatan Kenjeran Tunggu Operasi Kelaikan

Warga sekitar lalu lalang di sekitar proyek Jembatan Kenjeran sisi Sukolilo Lor, Kamis (4/2) kemarin. [Syafruddin / Magang]

Warga sekitar lalu lalang di sekitar proyek Jembatan Kenjeran sisi Sukolilo Lor, Kamis (4/2) kemarin. [Syafruddin / Magang]

Surabaya, Bhirawa
Pembukaan Jembatan wisata Sukolilo Lor Kenjeran yang menjadi bagian dari Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran masih menunggu fasilitas penunjang dan uji coba.
Meski air mancur di jembatan itu sudah diuji coba sejak tahun baru lalu. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menargetkan Maret mendatang rambu lalu lintas termasuk traffic light (TL) di Jembatan Kenjeran sudah terpasang.
Plt Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajad menyatakan, Dinas PU Bina Marga belum melakukan operasi kelaikan terhadap jembatan tersebut bersama pihak kepolisian.
Selain itu, di dua simpang yang digunakan jembatan ini, masih belum terpasangang traffic light. “PU tidak hanya membangun jembatan saja kan, perlu ada traffic lightnya,” ujarnya saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis (4/2) kemarin.
Irvan menyebutkan, setidaknya dibutuhkan dua traffic light yang terpasang sebelum jembatan tersebut dioperasikan. Pengadaan traffic light, menurut Irvan, sudah ditenderkan sejak Desember 2015 lalu.
“Maret atau April sudah mulai dipasang, di simpang sebelum kenjeran dan sebelum masuk pertigaan” katanya.
Namun, mengenai kapan mulai pelaksanaan operasi kelaikan jalan, dan rencana peresmian, Irvan mengaku tugasnya tidak sampai ke sana. Pemasangan rambu-rambu tersebut tidak bisa dilakukan saat ini karena Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBM) masih menuntaskan pengerjaan proyek box culvert di jalan sekitar jembatan, yakni di Jalan Sukolilo Larangan, Kecamatan Bulak.
Irvan mengungkapkan, Jembatan Kenjeran akan dipasang dua TL, yakni di sisi utara dan sisi selatan. Pihaknya belum dapat memastikan kapan jembatan senilai Rp200 miliar lebih itu akan dioperasikan karena masih menunggu koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKDP) terkait.
Sebelum dibuka untuk umum, jembatan yang ada sisi timur Surabaya itu akan diaudit kelayakannya terlebih dulu. “Yang melakukan uji DPUBMP, kepolisian, dan instansi terkait. Setelah ada pengujian akan diketahui apa saja kekurangannya,” bebernya.
Sebelumnya, kalangan DPRD meminta jembatan Pantai Kenjeran sepanjang 708 meter dengan anggaran senilai Rp200 miliar segera diresmikan. Anggota DPRD Kota Surabaya M Machmud mengatakan, pembangunan jembatan sudah selesai dan telah diserahterimakan dari kontraktor kepada Pemkot Surabaya. “Kami berharap jembatan itu agar segera diresmikan agar bisa dinikmati warga,” ujarnya.
Menurut dia, jika jembatan itu bisa diresmikan secepatnya, tugas Pemkot adalah memonitor langsung masa perawatan yang dilakukan kontraktor, PT Hutama Karya. Masa perbaikan jembatan ini dibutuhkan waktu enam bulan. “Jangan sampai nanti masa peresmian menunggu waktu, sehingga kondisi perawatan terkesan tidak maksimal dan tidak ada yang mengawasi,” katanya.
Seharusnya, lanjut dia, peresmian tidak perlu menunggu proses pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Hal sama juga dikatakan anggota Komisi C lainnya, Vinsensius Awey. Dia mengatakan, target penyelesaian Jembatan Pantai Kenjeran, Kota Surabaya, yang menghubungkan wilayah Sukolilo Lor ke Pantai Kenjeran semula direncanakan pada akhir 2015, ternyata meleset dari perkiraan.
Dia memperkirakan pembangunan fisik berupa infrastruktur sampai saat ini mencapai 90%, sedangkan ornamen pelengkap lainnya sekitar 60 persen. “Sampai saat ini jembatan memang belum bisa dilalui karena pengerjaan belum kelar 100%,” ujarnya. (geh)

Tags: