Jepang, Negara Tujuan Ekspor Non Migas Jatim

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Negara tujuan ekspor produk non migas Jatim pada Juli 2016 yang terbesar adalah Jepang, dengan nilai ekspor mencapai USD 161,06 juta. Selanjutnya diikuti Amerika Serikat sebesar USD 114,24 juta dan berikutnya adalah Swiss dengan nilai ekspor USD 88,96 juta.
Sedangkan untuk negara ASEAN tujuan ekspor komoditi non migas utama Jatim adalah Malaysia dengan nilai ekspor mencapai USD 116,78 juta, diikuti Singapura dengan nilai USD 65,92 juta, dan Vietnam senilai USD 58,27 juta.
Sementara untuk negara Uni Eropa tujuan utama ekspor Jatim adalah Belanda dengan nilai ekspor sebesar USD 38,02 juta yang turun sebesar 15,27 persen dibanding bulan sebelumnya, dan Jerman senilai USD 18,35 juta serta Inggris dengan ekspor sebesar USD 13,01 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Teguh Pramono menjelaskan, kalau nilai ekspor Jatim pada Juli 2016 mencapai USD 1.082,12 juta atau turun 40,06 persen dibanding ekspor bulan Juni 2016 yang mencapai USD 1.805,20 juta.
“Jika secara kumulatif, nilai ekspor Januari sampai Juli 2016 mencapai USD 11.267,72 juta atau naik 8,82 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2015 yang mencapai USD 10.354,92 juta,” katanya, Rabu (17/8).
Dijelaskan pula, ekspor migas Jatim bulan Juli 2016 mencapai USD 47,24 juta atau turun 67,29 persen dibanding ekspor migas bulan Juni 2016 yang mencapai USD 144,42 juta. Sedangkan selama Januari sampai Juli 2016 ekspor migas mencapai USD 526,05 juta atau naik 90,99 persen dibanding ekspor migas periode yang sama tahun 2015 yang mencapai USD 275,42 juta.
Ekspor non migas Jatim bulan Juli 2016 mencapai USD 1.034,88 juta atau turun 37,69 persen dibanding ekspor non migas bulan Juni 2016 yang mencapai USD 1.660,78 juta. Sedangkan selama Januari sampai Juli 2016, ekspor non migas mencapai USD 10.741,87 juta atau naik sebesar 6,57 persen dibanding ekspor non migas periode yang sama tahun 2015 yang mencapai USD 10.079,49 juta.
Selama bulan Juli 2016 ekspor non migas Jatim didominasi oleh perhiasan/permata dengan nilai USD 197,67 juta, diikuti bahan kimia organik sebesar USD 71,51 juta, lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 63,99 juta, ikan dan udang sebesar USD 61,10 juta, serta kertas/karton sebesar USD 59,96 juta.
Komoditi utama dari kelompok barang perhiasan/permata (HS 71) adalah perhiasan logam mulia lainnya senilai USD 151,17 juta yang turun 62,15 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan di kelompok kimia organik (HS 29) komoditi utamanya adalah lisin dan ester senilai
USD 21,93 juta, turun 7,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan pada kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) komoditi utamanya adalah minyak kelapa sawit dimurnikan, dikeringkan dan dihilangkan baunya dalam kemasan dengan berat bersih tidak melebihi 20 kg, senilai USD 16,69 juta atau turun 28,03 persen dibandingkan bulan Juni 2016. [rac]

Tags: