Jepang Siapkan Native Speaker untuk Jatim

Jepang Siapkan Native Speaker untuk JatimDindik Jatim, Bhirawa
Provinsi Jatim bakal menjadi sasaran utama Pemerintah Jepang untuk terus mengembangkan budaya dan bahasa. Alasannya jumlah pelajar dan mahasiswa di Jatim yang belajar bahasa Jepang paling banyak dibandingkan provinsi lainnya. Dari total 870 orang se-Indonesia yang belajar bahasa Jepang, 140 ribu dari Jatim.
Karena alasan ini, Pemerintah Jepang lewat Asia Center The Japan Foundation itu mengirim native speaker bahasa Jepang atau nihongo partner ke 14 sekolah-sekolah di Jatim. Ke-14 sekolah itu adalah SMA Muhammadyah 2 Sidoarjo, SMAK Santo Yusuf Malang, SMKN 2 Malang, SMAN 1 Pandaan, SMAN 1 pandaan, SMAN 1 Puri Mojokerto, SMAN 1 Bangil, SMAN 1 Jogoroto, SMAN 1 Kutorejo, SMAN 7 Surabaya, SMA Trimurti, SMAN 1 Sidoarjo, SMA Katolik Cor Jesu Malang, SMAN 4 Malang dan SMAN 6 Malang.
Direktur Jendral Asia Center The Japan Foundation  Regional ASEAN, Ogawa Tadashi mengatakan, untuk tahap pertama ini, pihaknya mengaku akan mengirim sepuluh nihongo partner kepada 14 sekolah tersebut. Selanjutnya, secara bertahap sampai tahun 2020 akan ada 3000 nihongo partners yang akan dikirim se-Asean. 1.950 diantaranya khusus untuk Indonesia.
“Dari jumlah itu, yang paling banyak akan kita siapkan untuk Jatim. Sebab, Jatim yang paling banyak peminatnya. Saya rasa jumlahnya akan mencapai seribu lebih,” tutur Ogawa usai penerimaan program pengiriman nihongo partners oleh Asia Center The Japan Foundation di Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Jl Gentengkali, kemarin (1/9).
Lebih lanjut Ogawa menuturkan, pengiriman dan penyebaran nihongo partners ke Indonesia, khususnya ke Jatim itu sudah dirancang sejak tiga tahun lalu. Namun, pemerintah Jepang melakukan perlu melakukan penelitian dan studi budaya di negara ASIA lebih dulu.
Hasilnya, penelitian menunjukkan Indonesia menjadi negara nomor dua terbanyak belajar bahasa Jepang. Urutan pertama ditempati China dan Korea. Sementara Jatim menempati posisi pertama di Indonesia kemudian disusul Jakarta.
Secara keseluruhan, pada tahap pertama yang dimulai bulan September hingga 10 Mei 2016 mendatang, total ada 37 native speaker. Ke-37 native speaker  itu akan dikirim ke tiga provinsi, yakni Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Konsulat Jendral Jepang di Surabaya Yoshiharu Kato menambahkan selama kurang dari satu tahun tugas nihongo partners adalah menjadi asisten guru di sekolah yang memiliki program studi bahasa Jepang.
“Kenapa kita pilih ke sekolah menengah? Karena 95 persen orang yang belajar bahasa Jepang di Indonesia itu dari SMA/SMK,” jelasnya. Selain membantu penggunaan tata bahasa Jepang, tugas nihongo partners lainnya adalah mengenalkan budaya dan kebiasaan bahasa Jepang di sekolah tersebut. [tam]

Tags: