JGU Sambut Positif untuk jadi BUMD

Gerbang Puspa Agro

Gerbang Puspa Agro

DPRD Jatim, Bhirawa
Desakan Komisi C DPRD Jatim agar Pusat Pasar Agrobosnis (Puspa Agro) menjadi BUMD disambut positif pihak pengelola. Mereka optimistis perubahan tersebut akan membawa dampak positif  bagi penanganan pasar.
Pernyataan ini disampaikan Komisaris PT Puspa Agro Erlangga Satriagung. Dia menyatakan siap bilamana harus melepas Puspa Agro menjadi BUMD. “Jika menjadi BUMD, Pemprov Jatim tidak banyak berharap atas profit yang diperoleh. Sebab orientasinya memang bukan profit. Ini patut dipertimbangkan,”kata Erlangga sebelum hearing bersama Komisi C DPRD Jatim.
Meski begitu, Erlangga mengaku yakin mampu mendongkrak pendapatan setiap tahunnya. Pada 2015 ini misalnya, pihaknya menargetkan pendapatan hingga Rp15 miliar. Optimisme ini dibangun karena saat ini, Puspa Agro tengah menyiapkan berbagai pembenahan. Di antaranya membangun jaringan dengan petani. Sehingga suplai produk yang bisa dijual ke pasaran bertambah.
“Tahun lalu, kami bisa setor pendapatan ke Pemprov Jatim Rp10 miliar. Nah, tahun ini kami yakin bisa lebih besar lagi,”imbuhnya, Kamis (11/6).
Total setoran tersebut lanjut Erlangga sudah cukup besar, karena pasar yang nilai investasinya Rp 350 miliar itu tidak berorientasi profit. Tetapi lebih mengedepankan  keuntungan petani. Sistem yang diterapkan adalah mendapatkan barang dari petani dengan bagi hasil keuntungan.
“Rata-rata dari keuntungan yang didapat petani 20 hingga 40%. Dampaknya, pendapatan yang diserap sedikit,” ucapnya.
Erlangga menegaskan, jika sistem yang digunakan konvensional, perolehan bisa lebih tinggi. Meski begitu, Erlangga optimistis target Rp 15 miliar biasa tercapai. Asalkan pengembangan jaringan yang sedang disusun terealisasi dengan baik.
Selama ini, Puspa Agro terlihat sepi. Bahkan kegiatan jual beli juga sedikit. Erlangga mengakui hal tersebut. Dia menjelaskan bahwa Puspa Agro merupakan pasar induk. Sistem penjualan grosir. Wajar jika kegiatan jual beli tidak seramai pasar biasanya.
Pria yang pernah menjadi ketua Kadin Jatim itu juga tidak berani pasang target muluk-muluk. Pasar Puspa Agro masuk tahap back event point diperkiralan 2020. Artinya masih ada lima tahun lagi. “Setelah itu, baru terlihat geliatnya,”ujar Erlangga.
Sebelumnya Anggota Komisi C DPRD Jatim Irwan Setiawan mendesak Pemprov Jatim agar menjadikan Pusat Pasar Agrobisnis (Puspa Agro) Jemundo Sidoarjo sebagai BUMD sendiri. Tidak lagi menjadi bagian dari PT Jatim Graha Utama (JGU). Desakan ini disampaikan karena profit PT. JGU yang sangat minim.
Komisi C DPRD Jatim menilai alokasi dana yang disuntikkan kepada PT Jatim JGU tersebut tidak seimbang dengan kontribusi yang disetorkan, yakni 2% tiap tahunnya. Atau hanya sekitar 12 miliar.
“Total suntikan dana mulai awal sampai tahun ini ke JGU sebesar Rp 700 miliar lebih. Masing-masing untuk  JGU sebesar Rp 300 miliar, dan untuk Puspa Agro Rp 400 miliar,”tandasnya. [cty]

Rate this article!
Tags: