AKBP Indra Brahmana
AKBP Indra Brahmana
Peredaran narkoba di Indonesia kini sangat memprihatinkan. Bahkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menyebut Indonesia masuk dalam kategori negara darurat narkoba. Dengan kondisi ini, mengetuk tekad Kepala BNN Kabupaten Sidoarjo, AKBP Indra Brahmana, untuk berjihad melawan peredaran narkoba di wilayahnya.
Bagi Indra, melawan narkoba adalah bentuk jihad yang sebenarnya di era sekarang ini. Karena selain menyelamatkan bangsa dan negara, juga menyelamatkan umat manusia. “Tekad inilah yang selalu saya tanamkan kepada para staf saya. Caranya dengan rutin mengadakan bimbingan rohani seminggu sekali,” katanya.
Lulusan Akademi Militer Magelang 1998/99 ini sangat berharap kepada seluruh stafnya dalam menjalankan tugas tidak lupa untuk tetap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini adalah tugas negara, yang berkatian dengan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
“Kami semua harus tetap berpegang teguh, mana yang benar, mana yang salah. Kita juga harus menyadari bahwa tugasnya sangat berat dengan segala keterbatasan. Makanya keimanan kita harus dikuatkan,” tegas mantan Kepala BNN Kabupaten Tulungagung ini.
Menurut mantan Kepala Analis Intelejen Teknologi Deputi Pemberantasan BNN ini, pihaknya sangat siap mengabdikan diri ke BNN. “Saat sekolah intelejen di Australia, saya bertemu Ketua BNN Gories Mere, yang kebetulan mantan Wakapolda saya di NTT. Dalam pertemuan itu, saya sempat berdiskusi panjang lebar soal peredaran narkoba. Setelah itu, saya langsung tertarik karena perang melawan narkoba adalah jihad,” ungkapnya.
Pasca pertemuannya dengan Gores Mere itu, lanjut Indra, dirinya semakin mantab ikut menyelamatkan generasi Indonesia dari bahaya narkoba. “Saya bergabung dengan BNN pada 2008. Lalu ditunjuk sebagai Kepala BNN Tulungagung pada 2016 dan Agustus 2017 dimutasi sebagai Kepala BNN Sidoarjo,” [ach]
