Jika Tak Mampu Tangani Masalah Air, Komisi B Ancam Ganti Dirut PDAM

Komisi B saat menanggil Dirut PDAM di ruang Komisi DPRD Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lamongan bakal mengeluarkan ancaman keras dan akan mengirim rekomendasi atau rekom ke Bupati Lamongan untuk mengganti Direktur Perusahaan Darah Air Minum (PDAM) Lamongan.

Itu akan di rekomendasikan serius jika direktur PDAM tak mampu menangani permasalahan air PDAM yang berubah warna yang disalurkan ke pelanggan.

“Kita akan mengirim rekomendasi itu ke Bupati, jika kondisi keruhnya air PDAM Lamongan yang disalurkan ke warga pelanggan terjadi lagi di waktu-waktu mendatang” kata Anshori, salah satu anggota Komisi B DPRD Lamongan saat rapat dengan Direkur PDAM Lamongan di Komisi B, Kamis (27/8) siang.

Menurutnya, rekomendasi tersebut adalah demi peningkatan pelayanan PDAM yang diberikan pada masyarakat Lamongan atau pelanggan mengingat mereka akan didenda jika pembayarannya telat.

“Semua ini adalah demi masyarakat pelanggan, maka konsekuansinya jika Direktur tidak bisa memberi pelayanan yang terbaik harus diganti” ungkap Anshori serius.
Di sisi lain Direkur Perusahaan Darah Air Minum (PDAM) Lamongan, Ali Mahfudi di hadapan anggota Komisi B DPRD Lamongan berjanji akan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

“Kami terus berupaya mengatasi kondisi keruhnya air PDAM, dan hal ini juga akan kita jaga agar di waktu-waktu mendatang tidak akan terulang” tegas Ali Mahfudi pada sejumlah awak media.

Keruhnya air PDAM Lamongan hingga warnanya menyerupai air teh terjadi beberapa hari. Bahkan sejumlah pelanggan mengkhawatirkan hal itu dapat menyebabkan gagal-gatal pada kulit jika dibuat mandi. Dan juga dikhawatirkan menimbulkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi atau diminum.

Kondisi membuat Komisi B DPRD Lamongan memanggil Direktur PDAM untuk dimintai penjelasan mengingat PDAM adalah perusahaan publik, serta banyaknya surat keluhan yang dilayangkan warga ke DPRD Lamongan.

Dihadapan Komisi B itu, Ali Mahfudi menjelaskan keruhnya air PDAM tersebut air baku yang diambil dari Bengawan Solo tercemar limbah industri di Jawa Tengah.

“Tapi kami terus berusaha untuk menanganinya, dan Insya Allah dalam tiga hari ke depan kondisinya akan kembali normal” terang Ali Mahfudi. [aha]

Tags: