JLLB Sambungkan Benowo-Romokalisari

JLLB Sambungkan Benowo-RomokalisariPemkot Surabaya, Bhirawa
Pemerintah Kota Surabaya akan melakukan percepataan penyelesaian Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) salah satunya dengan menghubungkan jalur JLLB itu dari Benowo hingga Romokalisari.
Wali Kota Tri Rismaharini, di Surabaya, Minggu, mengatakan, jalur tersebut akan menjadi pengurai kemacetan di jalur angkutan Barat dari arah Barat Kota.
“Saya optimistis penyelesaian JLLB akan lebih cepat,” katanya.
Khusus tahun ini, lanjut dia, pemkot menargetkan JLLB selesai dikerjakan dari ruas Jalan Raya Benowo sampai dengan Pelabuhan Teluk Lamong. Hal ini dikarenakan 80 lahan di sana adalah milik pengembang, sedangkan pengembang sudah sepakat untuk mengerjalan jalan yang memang terkena rencana jalan.
“Yang punya pengembang sekarang sudah jalan kok. Pengembang sudah mau kerja, dalam percepatan ini kami sudah bagi tugas. Yang lahan punya pengembang dikerjakan mereka, yang kami kerjakan yang lahan yang bukan punya pengembang,” kata Risma.
Risma menyebutkan JLLB ini nantinya ditarget akan rampung sampai pelabuhan Teluk Lamong. Akses jalan ini akan menambah kemudahan bagi para kendaraan angkutan darat yang selama ini mengandalkan jalan seperti Jalan Margolyo dan Kalianak untuk bisa masuk ke Surabaya.
Dikatakan Risma, yang kini sedang dikerjakan adalah dari Jalan Raya Benowo. “Nanti Jalan Raya Benowo akan tembus sampai belakang Stadion Bung Tomo dan TPA Benowo,” kata wali kota.
Lebih lanjut, Risma mengatakan jika pengembang mengerjakan dari sisi Jalan Raya Benowo, maka pemkot akan mengerjakan dari sisi Selatan. Tepatnya penyediaan sambungan jalan untuk masuk ke tol Romokalisari.
Menurut Risma, izin untuk pembangunan ruas jalan interchange di tol tersebut sudah mendapat persetujuan dari badan pengelola jalan tol. Bahkan analisa dampak lingkungan (amdal).
“Nanti di interchange itu akan ditambah lengkungan jalan seperti semanggi, itu pintu masuknya dari JLLB ke tol dan sebaliknya. Sebab kalau tidak dikasih jalan itu, nah terus truk itu lewat mana, makanya dibikinkan jalan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Bappeko Surabaya Dwija Wardhana mengatakan, proses pembebasan JLLB tersebut memang memasuki tahap sosialisasi dan pembebasan.
Ia mengatakan pihaknya secara aktif melakukan dialog dengan warga untuk menghindari kesalahpahaman terkait pembangunan JLLB. “Total panjang JLLB ini adalah 26,1 kilometer. Lebarnya ada selebar 60 meter,” kata Dwija.
Ditegaskan, meski ukurannya cukup lebar, namun jalan ini akan difungsikan sebagai jalan biasa dan bukan jalan tol. Sehingga nantinya pengguna jalan ini tidak dipungut biaya, melainkan gratis. dre

Rate this article!
Tags: