Job Fair Kota Mojokerto Harus Jadi Agenda Tahunan

bursa-kerja-1Kota Mojokerto, Bhirawa
Bursa kerja (Job Fair) yang digelar  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Mojokerto secara gratis ternyata efektif menyerap tenaga kerja. Event ini sempat mendapat apreasiasi dari organisasi buruh PBB (ILO). Kalangan DPRD juga menilai bursa kerja ini cukup efektif untuk mengentas pengangguran usia produktif dan peralihan kerja. Untuk itu, lembaga wakil rakyat ini meminta pemkot harus menjadikan job fair sebagai agenda tahunan.
Dari data yang dihimpun, hingga penutupan job fair Kamis (16/10) lalu,  jumlah pelamar mencapai 3.289 orang. Dengan rincian 1,538 pelamar di hari pertama, sedang pada saat penutupan membludak hingga mencapai 1,751 orang.
“Ajang job fair cukup efektif untuk mengentas angka pengangguran.  Tentu akan sangat baik jika dijadikan momen tahunan oleh pemkot Mojokerto,” tutur Ketua Komisi III, DPRD Kota Mojokerto, Junaedi Malik, dihubungi, Minggu (19/10) kemarin.
Politisi PKB ini berkeyakinan jika program ini mampu menurunkan pengangguran sampai 3 persen pertahun. “Kalau akumulasi sampai sebesar itu saya yakin minimal 3 persen pengangguran terselesaikan,” tambahnya.
Dihubungi terpisah,  Kadisnakertrans Kota Mojokerto, Amin Wachid mengaku puas dengan gebyar ini. “Kami cukup puas dengan job fair ini, sama seperti perhelatan yang sama Juni lalu bisa mengurangi jumlah pengangguran. Mudah-mudahan acara yang sama nantinya bisa kita gelar tahun depan,” katanya.
Job fair ini mendapat penghargaan dari organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani perburuhan, International Labour Organization (ILO) karena kepeduliannya  terhadap kaum difabel. Penghargaan ILO diberikan kepada
Pemkot Mojokerto dan dua perusahaan di Kota Mojokerto, perusahaan sepatu PT Intidragon Surya Tama dan perusahaan rokok PT Bokormas.
Piagam penghargaan ini diserahkan  oleh Deputy Director ILO Jakarta Office Michiko Miyamoto yang hadir dalam pembukaan Job Fair II yang digelar Disnakertrans Kota Mojokerto, di GOR dan Seni Mojopahit, jalan Gajahmada Kota Mojokerto, Rabu (15/10) kepada Walikota Masud Yunus.
ILO memberikan penghargaan untuk job fair ini karena menyediakan lowongan untuk para difabel atau penyandang cacat. Penghargaan ini merupakan penghargaan pertama yang diberikan kepada pemerintah daerah di Jawa Timur.
Job Fair II, diikuti 40 perusahaan untuk menjaring tenaga kerja di bursa kerja gratis tersebut. Peserta job fair berasal dari perusahaan di Kota dan Kabupaten Mojokerto, Jombang Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan menyediakan 3.000 lowongan.
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus  mengapreasiasi pergelaran ini. Ia berharap acara ini bisa menjadi acara rutin tahunan. “Saya bangga dengan acara ini dan saya kira bisa dijadikan acara rutin tahunan,” katanya.
Ia mengatakan dengan adanya lebih dari 40 perusahaan yang ikut ajang job fair bisa menekan pengangguran yang ada. “Acara ini efektif karena akan mengurangi pengangguran sampai 3 persen lebih,” pungkasnya. [kar]

Tags: