Job Market Ditarget Kurangi Empat Ribu Lebih Pengangguran Terbuka

Pjs Bupati Jombang yang juga Kepala Disnaker Jatim, Setiajit SH MM meninjau salah satu stand Job Fair, Kamis siang (26/04). [Arif Yulianto/ Bhirawa Jombang]

Jombang, Bhirawa
Job Market Fair 2018 yang digelar di Balai Latihan Kerja (BLK) Jombang pada Kamis (26/04) ini ditargetkan untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di Jawa Timur (Jatim). Setidaknya, 4.496 jumlah pengangguran terbuka ditargetkan dapat terserap lewat ajang Job Market Fair yang digelar kali ini.
Penjabat sementara (Pjs) Bupati Jombang, Setiajit SH MM yang juga merupakan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menghadiri langsung acara tersebut. Di sela-sela peninjauan sejumlah stand di tempat Job Market Fair, ia menyampaikan target digelarnya ajang tersebut.
“Di Jawa Timur itu angkanya empat persen atau 838 ribu lebih pengangguran terbukanya, lalu di Kabupaten Jombang, 5,11 persen dari angkatan kerja Jombang, atau sebesar 34 ribuan. Nah, dengan Job Market Fair ini kan setidak-tidaknya berkurang 4.496 tadi kan, nah ini kan berkurang terus menerus. Nanti kita selenggarakan lagi di Disnaker Jombang, lalu kemudian ini kita selenggarakan di BLK juga nanti di Bulan Agustus (2018), sehingga bisa paling tidak mengurangi 15 sampai 20 persen pengangguran di Jombang,” papar Setiajit saat di wawancarai sejumlah wartawan.
Setiajit menambahkan, terkait digelarnya Job Market Fair di BLK Jombang, ia mengatakan hal tersebut sebagai upaya untuk membantu para masyarakat pencari kerja dan juga para pengusaha. “Kami memang ingin membantu masyarakat pencari kerja, pengusaha juga kita bantu, agar model-model bursa kerja terbuka yang seperti kita lakukan di Jombang ini bisa berjalan ‘massive’ dan terstruktur. Sehingga nanti bisa mengurangi pengangguran terbuka,” imbuh Setiajit.
Lanjutnya, mengapa bursa kerja di lakukan di BLK, Setiajit menerangkan, agar masyarakat pencari kerja sekaligus juga para pengusaha mengetahui bahwa, Balai Latihan Kerja sebenarnya juga untuk membantu pengusaha untuk mencetak tenaga terampil yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
“Utamanya kan sekarang yang di perlukan adalah anak-anak yang disiplin, yang jujur, yang memiliki integritas, itu di berikan pelatihan di BLK ini. Jadi ada kompetensi ‘attitude’, ada kompetensi sosial, yang termasuk di dalamya adalah bahasa misalnya, ada kompetensi ‘skill’ dan keahlian, dan ada juga kompetensi pengetahuan,” terangnya lagi.
Sehingga lulusan BLK, lanjut Setiajit, dapat menjadi pekerja yang memenuhi persyaratan perusahaan. “Tetapi, mengapa Job Market Fair di lakukan di BKL, terhadap anak-anak yang belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka mereka bisa berlatih di BLK dulu, baru nanti bisa melamar pekerjaan di perusahaan,” kata Setiajit.
Sementara itu, menurut Mohammad Riski Nurgianto, salah seorang pencari kerja asal Kecamatan Kabuh, Jombang mengatakan, ia sengaja datang ke ajang Job Market ini karena mengetahui informasi dari instagram akun info Jombang.
“Tahu dari instagram, dari akunnya info Jombang. Saya mencari lowongan pekerjaan sesuai ‘back ground’ pendidikan sih, di administrasi mas,” pungkas lulusan D3 Administrasi Negara dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya tersebut. [rif]

Tags: