Job Matching SMK Sangat Efektif Kurangi Pengangguran

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi didampingi Kasek SMK YPM 8 Sidoarjo, Kisyanto sedang meninjau stand – stand perusahaan. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Program Job Matching atau bursa kerja yang digelar SMK bekerjasama dengan pelaku industri, dinilai sangat efektif untuk mengurangi pengangguran. Disamping itu kompetensi atau keterampilan siswa lulusan SMK lebih teruji daripada sekolah secara umum lainnya.
Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi MT saat meninjau Program Job Matching atau bursa kerja yang digelar SMK YPM 8 Sidoarjo bekerjasama dengan 17 perusahaan, Kamis (10/12) kemarin.
Menurut Wahid, SMK dan perusahaan itu bagaikan dua sisi mata uang. Perusahaan butuh tenaga terampil, sedangkan SMK lah yang memproduksi tenaga – tenaga terampil itu. Alhamdulillah, untuk siswa kelas XII SMK YPM 8 Sidoarjo sudah banyak permintaan tenaga kerja dari beberapa perusahaan
“Alhamdulillah yang inden tenaga kerja dari beberapa perusahaan kepada SMK YPM 8 Sidoarjo sudah banyak. Tentunya jalinan kerjasama antara SMK YPM 8 Sidoarjo dengan beberapa perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja alumnus SMK YPM 8 Sidoarjo, harus diperbanyak dan diperluas,” jelas Wahid.
Lebih lanjut, Wahid menjelaskan, tahun ini dua bulan setelah kelulusan sekitar 30% siswanya sudah bisa bekerja, dan enam bulan berikutnya juga sudah mencapai 80% yang telah bekerja. Walaupun di masa pandemi Covid 19 ini, sekitar 82% sudah diterima kerja.
Usai keliling meninjau stan – stan perusahaan, Wahid Wahyudi menambahkan, Program Job Matching ini sangat luar biasa dan harus diapresiasi. Karena para peminatnya banyak lulusan yang dari luar Sidoarjo. Mereka bukan hanya lulusan SMK, tetapi ada juga lulusan SMA maupun dari MA, baik negeri maupun swasta. Program Job Matching ini sangat efektif sekali untuk mengurangi pengangguran yang terus meningkat.
Sementara itu, Kasek SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr Kisyanto SM SE MM menambahkan, kegiatan ini sudah dilaksanakan mulai tanggal 7, 8, 9 dan 10 Desember 2020. Program ini memfasilitasi magang guru, magang siswa, magang guru tamu termasuk rekruitmen yang hari ini sudah dilakukan.
“Namun yang kami pikirkan bukan hanya siswa SMK YPM 8 Sidoarjo saja, tetapi kami juga memikirkan bagaimana para lulusan setingkat SLTA yang tidak meneruskan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi juga bisa direkrut oleh industri. Makanya kempatan hari ini untuk siapa saja yang mau mendaftar dipersilahkan,” katanya.
Kisyanto juga menjelaskan, pendaftar hari ini sudah mencapai sekitar 800 orang dan dihentikan. Karena kondisi pandemi Covid 19 maka harus dibatasi agar tidak terjadi kerumunan massa. Sebab alumnus setingkat SMA – SMK yang datang bukan dari Sidoarjo, tetapi ada juga yang datang dari Blora, Jawa Tengah.
“Saya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan setahun minimal tiga kali. Sehingga angka pengangguran sekaligus respek terhadap SMK itu lebih meningkat. Walaupun ada SMA double track, MA double track, namun kualitas kompetensinya tidak sama dengan anak SMK,” tegas Kisyanto. [ach]

Tags: