Jogging Track BJBR Kota Probolinggo Patah, Tujuh Wisatawan Terperosok

Kota Probolinggo, Bhirawa
Akibat kelebihan beban atau over weigt. Sedang kemampuan teknis track yang diinjak korban, 150 kilogram per meter Korban jatuh akibat jogging track patah di tempat wisata Bee Jay Bakau Resort (BJBR) Kota Probolinggo, tidak ada yang luka. Meski begitu, ketujuh korban tersebut dibawa ke RSUD. Usai dirawat, hari itu juga dipulangkan.
Menurut marketing communication meneger BJBR, Steve Husein, Jum’at 24/1/2020, ia membenarkan track yang menghubungkan jogging track utama ke terminal 1 BJBR mengalami patah, akibat kelebihan beban atau over weigt. Sedang kemampuan teknis track yang diinjak korban, 150 kilogram per meter.
Dengan demikian, track yang kemampuannya hanya segitu, jika menahan beban 12 orang, maka kayu penahannya akan patah. Menurutnya, di atas track itu, ada 12 guru TK yang melintas dan tiba-tiba patah. “12 ibu-ibu guru TK berjalan di atasnya. Tapi hanya 7 yang menjadi korban. 5 orang selamat, karena sempat lari,” katanya.
Atas kejadian yang tak terduga tersebut, pihaknya akan memasang rambu atau tanda peringatan (Announcer board) yang member informasi data dan kekuatan dan peringatan. Selain itu pihaknya akan menugaskan karyawannya untuk mengawasi, mengontrol dan mengkroscek seluruh kawasan jogging track. “Sesuai saran Dinas Pariwisata, Jadi ada petugas yang keliling atau mobile. Petugas kami itu akan memberi pengarahan ke pengunjung,” ujarnya.
Namun begitu, pihaknya tidak melakukan pengawasan dan koscek terhadap sarana dan prasarana tempat wisata seperti jogging track. Setiap hari ada staf yang bertugas seperti itu, namun kejadian tidak bias diprediksi dan diduga. “Sudah ada staf kami yang mengawasi. Mengganti kayu yang sudah lapuk. Kejadian 2 hari lalu itu, kayu tidak mampu menahan beban. Ya karena bebannya lebih,” tandasnya.
Terkait korban, pihaknya sudah memberi treatment berupa, seluruh biaya pengobatan ditanggung BJBR. Termasuk salah seorang korban yang tengah mengandung atau hamil. Sudah diperiksa dan di USG. “Kondisi ibunya sudah baik, termasuk cabang bayi yang dikandungnya. Sudah kami USG. Selama 8 tahun kami beroperasi, baru kali ini ada kejadian seperti itu,” tuturnya.
Kabid Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Pramito membenarkan kalau ada kejadian jogging track patah dan 7 pengunjung menjadi korbannya. “Namun, oleh BJBR sudah diatasi, termasuk biaya perawatan dan rumah sakit. Bahkan, BJBR sudah membantu uang,” tandasnya.
Kami telah meminta ke BJBR untuk memasang papan informasi yang isinya data dan informasi yang lebih detail. Seperti kemampuan jogging track dan sarana dan prasarana lain yang dimiliki BJBR. “Tadi kami sudah menyarankan. Pagar yang awalnya bertuliskan bukan tempat duduk, kami minta kalimatnya ditambahi, dilarang duduk di sini< berbahaya>. Jadi isi kalimatnya lebih keras lagi. Demi keselamatan kita bersama,” tandasnya.
Selain memasang papan rambu di setiap spot yang ada. Sehingga wisatawan yang ada akan memahami aturan di setiap lokasi. “Kami juga meminta agar diberi pemandu wisata sehingga tidak terulang kejadian seperti ini lagi,” paparnya.
Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dan pamantauan dengan pihak terkait untuk bisa melakukan pengawasan lebih ketat lagi. “Termasuk soal izin dari setiap lokasi wisata yang ada,” ucapnya. Menyusul peristiwa itu, pengelola wisata langsung memasang jembatan kayu baru, setelah jembatan tersebut ambruk, tambahnya.(Wap)

Foto: Jembatan di BJBR kota Probolinggo ambruk.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Tags: