Jokowi Belum Mewakili Partai untuk RI-1

Batu,Bhirawa
Sosok Joko Widodo atau biasa dikenal dengan sebutan Jokowi dianggap belum mewakili ideologi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Karena itu Jokowi dinilai belum pantas menjadi calon Presiden dari partai berlambang kepala banteng ini.
Koordinator Pro Megawati (Promeg) Jawa Timur,  Bido Swasono, mengatakan bahwa ribuan anggota Promeg terus melakukan gerakan mendukung Megawati sebagai calon Presiden. Meski tersiar kabar Ketua Umum Megawati memutuskan Jokowi sebagai calon Presiden.
Adapun alasan dukungan tersebut adalah sejauh ini hanya Megawati yang dianggap pantas menjadi Presiden yang diusung PDIP. “Megawati membawa garis ideologi marhainisme, harus tetap didukung,” kata Bido Swasono, dikonfirmasi Minggu (9/3).
Namun Bido tak memungkiri bahwa saat ini masih belum ada keputusan dari partai terkait calon Presiden yang akan diusung PDIP. Pekan depan Bido bakal roadshow ke Jawa Tengah untuk bertemu dengan berbagai komunitas. Mereka melakukan gerakan mendukung Megawati sebagai calon Presiden.
Menurutnya, Megawati telah berhasil mengurangi utang luar negeri meski dengan menjual sejumlah Badan Usaha Milik Negara.  Selain itu, Megawati dianggap sebagai tokoh yang berhasil mengeluarkan Indonesia dari jeratan utang IMF.
Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara kaya tambang. Namun kekayaan ini dengan cepat habis dikuras negara asing. Untuk itu, kata Bido, kekayaan alam yang dimiliki harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Sehingga dibutuhkan pemimpin yang peduli rakyat seperti Megawati. “Memimpin negara rumit, berbeda dengan memimpin partai,” tambahnya.
Sementara, di tempat lain dukungan terhadap Jokowi semakin santer. Banyak balihio yang dibuat oleh warga yang secara terang-terangan menunjukkan dukungannya kepada Jokowi untuk maju ke kursi Presiden. Selain itu, sejumlah baliho calon legislator PDIP juga memanfaatkan ketokohan Jokowi untuk merebut simpati warga. Para caleg tersebut menulis ‘PDIP menang, Jokowi Presiden’.
Baliho tersebut dipasang oleh sejumlah legislator untuk meraih simpati pemilih yang mendukung Jokowi sebagai Presiden. Para caleg tersebut seolah yakin bahwa ketokohan dari Jokowi bisa menarik perhatian banyak simpatisan. “Namun spanduk seperti itu hanya bersifat pribadi. Maksudnya sikap seperti itu bukanlah keputusan dari partai,” pungkas Bido. [nas]

Tags: