Jokowi dan Wibawa Presiden Indonesia

Ika TusianaOleh :
Ika Tusiana
Jurnalis LPM Solidaritas UIN Sunan Ampel Surabaya

Masih sering kita lihat berita mengenai pelecehan Jokowi yang sekarang menjabat sebagai presiden tersebar di berbagai media massa. Sebenarnya pelecehan tersebut memang sudah terjadi semenjak Jokowi terpilih sebagai presiden Indonesia November lalu.  Belum ada setahun pemerintahannya berbagai kecaman bahkan argument-argumen negatif bermunculan menyerang dan berusaha menjatuhkannya dari kursi pemerintahan. Walaupun memang secara garis besar argumen-argumen tersebut memang ditujukan karena sikap dan keputusan Jokowi yang dianggap tidak sesuai bahkan melenceng dari janji-janji yang diucapkannya ketika masa kampanyenya dahulu.
Di mulai pada waktu Jokowi memainkan harga BBM dengan menaikkan, turun dan sekarang menaikkannya lagi, membuat semua orang berpikir bahwa Jokowi sedang memainkan liberalisasi ekonomi. Ditambah lagi dengan kemelik perseteruan antara KPK Vs Polri yang terjadi karena keputusan Jokowi yang tiba-tiba memilih Budi Gunawan yang diduga mempunyai rekening gendut menjadi satu-satunya kandidat kapolri. Selain itu pula Jokowi yang juga disebut – sebut sebagai boneka Megawati Soekarno Putri. Tentunya hal tersebut menggoyahkan kursi kepemimpinannya.
Bahkan sekarang ini selain kedudukan Jokowi yang mulai tergeser banyak pelecehan – pelecehan yang dilontarkan kepadanya yang juga membuat kedudukannya semakin merosot di mata masyarakat  sebagai orang nomor satu di Indonesia. Setelah KAA 2015 di hebohkan berita bahwa pidato Jokowi yang menggemparkan acara KAA tersebut ternyata bukan murni berasal dari isi hati Jokowi melainkan ditulis oleh pembantu nya yaitu Seskab Andi Widjanto beserta beberapa orang lainnya. Ditambah dengan salah penyebutan tempat lahir Soekarno. Tentu menjadikan rakyat dibuat geleng-geleng kepala dengan presiden satu ini.
Sebenarnya memang kebanyakan pidato ditulis oleh para pembantu atau Sekertaris kabinet, namun sangat aneh apabila Andi secara terang-terang mengatakan bahwa pidato itu adalah tulisannya, bahkan diumumkan secara umum masih di bulan yang sama setelah Jokowi menyampaikan isi pidato tersebut. Selain itu, walau sebenarnya Jokowi hanya membacakan pidato yang dibuat oleh sekertarisnya Jokowi tetap harus turun langsung meminta maaf kepada keluarga besar presiden Soekarno dan masih banyak pula pelecehan-pelecehan yang terjadi terhadapa Jokowi. Orang nomor satu negeri ini.
Apabila kita pikirkan kembali setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, apalagi seorang presiden, pemimpin suatu Negara.  Jika kita kembali menilik sejarah, mulai dari presiden pertama RI Soekarnopun pernah mendapatkan kecaman karena politik NASAKOM-nya, kemudian Soeharto yang berusaha dilengserkan oleh para pemuda dan mahasiswa. Habibie, Gus dur hingga Jokowi sekarang ini. Semuanya pernah mendapatkan titik hitam dalam kepemimpinannya.
Namun yang terpenting adalah sebagai orang nomor satu dan selalu menjadi acuan rakyat. Jokowi harus pintar-pintar menjaga wibawanya. Karena semakin tinggi kedudukan seseorang biasanya akan semakin dihormati dan semakin berusaha untuk mencari celah kesalahannya. Jokowi sekarang ini bukan hanya seorang mahasiswa, bukan tukang kayu, bukan wali kota tapi seorang yang menampu kedudukan tertinggi suatu Negara.
Seharusnya beliau mampu untuk menyadari hal tersebut dan setidaknya harus mampu menjaga wibawanya dihadapan rakyat yang mengaguminya. Baru setelah itu berbagai solusi dilaksanakan untuk membuat Negara semakin makmur dan adil.
Oleh sebab itu penting bagi Jokowi untuk membuktikan diri dihadapan rakyatnya. Dia harus membuktikan bahwa jabatan yang dimilikinya bukan hanya dorongan dari partai politik atau orang-orang dibelakang layar. Jokowi harus mampu menunjukkan kepada masyarakat kinerjanya yang selama ini mendapat sambutan positif dan tidak terintimidasi atau terjajah oleh golongan tertentu.
Jokowi harusnya segera membuktikan bahwa semua pernyataan diatas bukan berupa pelecehan. Jokowi sebagai seorang presiden harusnya mampu untuk menjaga kehormatannya. Banyak cara yang tentunya bisa dilakukan Jokowi untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah dengan memegang dan melaksanakan semua janji yang telah dia utarakan tanpa lagi melihat kearah partai pendukungnya, seperti yang selalu diisukan.
Jokowi adalah seorang presiden, Orang nomor satu di Indonesia. Jangan sampai ungkapan tersebut lenyap karena pernyataan-pernyataan tersebut dan argument-argumen negatif masyarakat.  Jangan sampai pula akhirnya mahasiswa Solo geram dan secara paksa menjemput Jokowi untuk kembali ke Solo. Tentu jika hal tersebut menjadi kenyataan akan menjadi hal yang paling memalukan selama pemerintahan Indonesia berjalan.

                                                                                                           ———– *** ———–

Rate this article!
Tags: