Jokowi Lantik Lima Menteri Baru, Puan Lolos dari Reshuffle

Presiden Jokowi melantik lima menteri baru dan satu sekretaris kabinet. Pelantikan digelar di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/8).

Presiden Jokowi melantik lima menteri baru dan satu sekretaris kabinet. Pelantikan digelar di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/8).

Jakarta, Bhirawa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik lima menteri baru dan satu sekretaris kabinet. Ada tiga menteri koordinator dan dua menteri yang dilantik oleh Jokowi. Pelantikan digelar di Istana Negara, Rabu (12/8).
Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 79/P Tahun 2015 tentang penggantian beberapa menteri negara Kabinet Kerja sisa masa jabatan 2014-2019, ada lima menteri yang diganti dan diangkat.
Lima orang itu adalah Luhut Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan posisi Tedjo Edhy Purdijatno, Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggeser posisi Sofyan Djalil, Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.
Presiden Jokowi kemudian mengangkat Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rahmat Gobel, serta Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menggantikan Andrinof Chaniago.
Selain itu, dalam kesempatan itu, Jokowi juga melantik Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto. Politikus PDIP tersebut diangkat berdasarkan Keppres 80/P Tahun 2015.
Keenam pejabat baru tersebut mengucap sumpah jabatan mereka di hadapan Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, sejumlah menteri Kabinet Kerja yang lain, serta para pimpinan lembaga tinggi negara.
Dalam wawacara dengan wartawan usai pelantikan, Jokowi mengakui yang kabinet kerja terdahulu lemah di koordinasi.  “Lebih banyak (masalah) di koordinasi. Kita perlu memperkuat koordinasi agar pelaksaan program-program bisa dilaksanakan di lapangan dan bisa dirasakan masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan terpilihnya Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian karena pemerintah sedang membutuhkan sosok yang paham tentang ekonomi makro, moneter, tetapi juga tahu sektor riil, dan ekonomi kerakyatan.  “Darmin punya kekuatan di situ,” katanya.
Rizal Ramli dipilih sebagai Menko Maritim pun diharapkan bisa mengkoordinasikan kinerja kementerian di bawahnya seperti Kementerian ESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pariwisata.  “Jadi tidak berjalan sendiri-sendiri dan sektoral. Semua harus tahu, kegiatan yang di kementerian itu harus berkaitan dan saling menyambung sehingga golnya pada titik dan fokus yang sama,” katanya.
Dipilihnya Luhut Pandjaitan sebagai Menko Polhukam karena dinilai memiliki pengalaman luas yakni pernah menjadi dubes dan menteri. Dari sisi politik, Luhut juga dinilai punya pengalaman panjang.  “Yang penting dia bisa mengkoordinasikan kementerian/lembaga yang ada di bawahnya,” katanya.
Reshuffle enam menteri di Kabinet Kerja yang berumur 10 bulan kemarin menyisakan rasa penasaran publik. Pasalnya kolega Pramono di PDIP, Puan Maharni lolos dari reshuffle kabinet. Padahal, beberapa survei menunjukkan kinerja Puan tak cukup baik sebagai Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Namun penilaian tersebut mendapat reaksi dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menilai dari hasil jajak pendapat tingkat kepuasan masyarakat terhadap para menteri di bidang kesejahteraan rakyat masih cukup baik. “Dan program Kartu Sehat,  Kartu Pintar itu menunjukkan kepuasan yang cukup besar dan itu tentu saja tidak lepas dari pengalaman yang cukup luas yang dimiliki Puan Maharani,” ujarnya di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng.
Hasto mengatakan, Puan adalah sosok yang berpengalaman dan terdidik di bidang sosial kemasyarakatan. Hal tersebut bisa dibuktikan saat Presiden Jokowi tak mengganti posisi anak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu. “Dia juga telah lama dipersiapkan sebagai ketua fraksi dan juga memiliki posisi strategis di partai. Sehingga itu tentu akan membantu mengorganisir seluruh kementerian di bawah koordinasi beliau,” tandasnya.
Sementara Sofyan Djalil mengatakan tidak meragukan kemampuan Darmin Nasution yang menggantikan posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Sofyan mengatakan pengalaman Darmin membuatnya yakin bisa membawa Kementrian Koordinator Perekonomian lebih baik dalam menjalankan semua tugas. “Tak perlu diajarin kan, itu bisa langsung tupai melompat saja kan,  dia bekas Dirut Bank indonesia jadi tahu apa yang harus dilakukan,” kata Sofyan Djalil.
Sementara itu, Sofyan pun tak mempermasalahkan tempat barunya. Di mana Sofyan telah diberi mandat baru untuk menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. “Tugas di mana saja sama saja, tambah pengalaman kan, pos baru, nanti saya juga akan serah terima di sana, kita akan bicarakan tugas yang baru di sana,” jelasnya. [ira,ins]

Tags: