Jorok dan Kumuh Warnai Sidak Anggota DPR-RI di Pasar Larangan Sidoarjo

Sidoarjo, Bhirawa
Kumuh dan jorok, itulah gambaran Pasar Larangan, yang dirasakan anggota DPR RI, Bambang Haryo, saat Selasa (2/1) pagi, mengunjungi pasar induk yang berada di pusat Kota Sidoarjo.
”Ini sudah tidak layak disebut pasar lagi karena fasilitas penunjang sudah rusak,” ujarnya ditemani Kadis Perindag, Ny Fenny Apridawati, Kadis Pertanian, Ny Handayani.
Ny Handayani sangat menyayangkan, sebagai pasar yang terletak di jantung kota sebenarnya sudah ada terminal sendiri. Terminal Larangan sebagai angkutan publik bisa mendukung pasar ini mendapatkan sertifikat SNI. Tetapi setelah melihat sendiri kondisi dalam pasar, pasar ini jauh dari ekspetasinya.
Pertama, Pasar ini tidak memiliki pemadam api yang bekerja otomatis, drainase dalam dan luar pasar dibuntu sampah sehingga air hujan tidak bisa mengalir. Tidak memiliki rest area, keberadaan terminal tidak memberi daya dukung, terminal yang seharusnya untuk pedagang dan konsumen pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Jaringan kabel PLN di stan pedagang dipasang sembarangan sehingga rawan terhadap kebakaran, sementara atap langit-langit juga dibuat seadanya membuat air hujan mudah masuk ke mana-mana. Tentu saja membahayakan pedagang bila kabel listrik terus bersentuhan dengan air hujan. Lantai pasar juga jorok, hampir seluruh lantai bercampur lumpur saat hujan. Membuat pengunjung tak nyaman.
Bambang mengatakan, fungsi pasar tidak jalan. ”Kami sudah mendorong masyarakat agar tidak belanja di mall tetapi belanjanya di pasar. Tetapi kalau pasarnya jorok begini, siapa yang mau datang ke pasar,” tegasnya.
Melihat keadaan Pasar Larangan yang sangat memprihatinkan ini, Bambang berjanji akan mengusahakan anggaran revitalisasi Pasar Larangan sesuai dengan standar SNI. Namun Pemkab Sidoarjo harus memperbaiki dulu drainase dalam pasar, dengan jumlah penduduk 2,4 juta, sudah selayaknya dibangun 10 pasar baru. Namun tahun 2017 baru ada 1 pasar yakni Pasar Wonoayu. Komitmen Presiden Jokowi yang setiap tahun akan membangun seribu pasar baru, sudah selayaknya ada tambahan pasar baru di Sidoarjo dengan anggaran pusat.
Informasi dari Kadis Perindag bahwa Sidoarjo sudah mengajukan usulan revitalisasi pasar ke pusat namun belum ada jawaban, sehingga Bambang berjanji akan mempertanyakan dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Komisi VI dengan pemerintah pusat. ia akan mengawal bantuan itu dalam RDP sampai dalam rapat paripurna.
Namun ia mengharapkan Pemkab Sidoarjo juga memperhatian perawatan pasar, Supaya pengunjung kerasan belanja. Sebab masih ada sekitar lima pasar lagi di Sidoarjo yang kondisinya kumuh. Saat ini hanya dua pasar yang memenuhi standar SNI, yakni Pasar Sukodono dan Pasar Wonoayu. [hds]

Tags: