Jualan Lontong Balap, Emil Ngajak Penjual Ngevlog

Surabaya, Bhirawa
Pria muda berpeci hitam itu terlihat mengambil lontong dan mengupasnya. Lalu, diiris menjadi beberapa potong dan ditata ke dalam sebuah piring berwarna putih. Kemudian, dia mengambil irisan tahu, lento dan menyiramnya dengan kuah bercampur kecambah.
Sepiring lontong balap itu siap disajikan kepada pembeli. Tetapi, ada yang spesial, karena yang meracik adalah Calon Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 Emil Elistianto Dardak.
“Kita berharap lontong balap bisa dilestarikan ke generasi milenial. Mas Manda (penjual lontong balap) menurut saya menikmati menjadi penjual lontong balap. Dalam bekerja memang kita jangan hanya mencari materi, tetapi bagaimana menyajikan yang terbaik,” kata Emil ketika mengunjungi warung lontong balap Cak Gendut, di jalan Kranggan, Surabaya.
Emil mengaku sering mencoba lontong balap, ketika berkunjung ke Surabaya. Kedepan, dia berharap agar generasi milenial bisa melestarikan makanan khas kota Surabaya itu.
“Namanya lontong balap. Banyak taugenya, agak neevous (meracik). Yang sulit bikin sambel dan bagian lainnya. Kalau meracik memang agak mudah,” katanya.
Selain meracik lontong balap, Emil juga terlihat ngevlog bareng pedagang lontong balap di kawasan tersebut. Dia mengaku akan memperjuangkan lokasi itu menjadi sentra kuliner Surabaya, jika kelak dirinya dan Khofifah Indar Parawansa terpilih menjadi Gubernur dan wakil Gubernur Jatim 2018.
“Tadi ada harapan supaya wilayah ini jadi sentra kuliner dan akan kami wujudkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, pasangan calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tersebut terpesona dengan kegigihan Mandra yang tetap mempertahankan usaha lontong balap yang turun temurun. Sebagai generasi milenial yang meneruskan usaha keluarga, totalitasnya memberikan inspirasi.
“Satu hal yang berkesan buat saya ini mas Mandra generasi milenial. Dia sangat menikmati, kerja itu jangan hanya golek duit. Tapi nikmati yang terbaik untuk costumer. Artinya bagaimana setiap hari menyuguhkan yang terbaik,” bebernya.
Dia pun menyarankan agar tidak pindah dari tempat berjualan saat ini. Sehingga jadi sentra kuliner yang lebih besar lagi. “Surabaya luar biasa, Jatim luar bisa punya kuliner yang masih bisa terus berkembang,” tandasnya. [cty]

Tags: