Jumlah Pasien Corona Bertambah, Satu Meninggal Dunia

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama tim Gugus Tugas Covid – 19 Jatim memberikan keterangan pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (18/3).

WNI dari Hongkong Diisolasi di RSU dr Soetomo
Pemprov, Bhirawa
Jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Jatim kembali bertambah. Tercatat hingga hari ini, Rabu (18/3) delapan spesimen dinyatakan positif dengan catatan satu pasien telah meninggal.
Pasien tersebut warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dan meninggal pada Selasa (17/3).
Perkembangan seputar Covid-19 di Jatim tersebut disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi. Khofifah mengakui, perkembangan kasus Covid-19 ini sangat dinamis. Dari delapan pasien yang dinyatakan positif, enam di antaranya merupakan hasil swap di Tropical Disease Center (TDC) Unair dan dua di Balitbangkes Kementerian Kesehatan. “Sebenarnya terkonfirmasi dua pasien yang meninggal. Tetapi satu dinyatakan negatif (Corona) dan satu positif,” tutur Gubernur Khofifah.
Selain pasien yang dinyatakan positif, Khofifah juga merilis perkembangan Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 29 orang dan 11 Pasien Dalam Pantauan (PDP). “Kita sudah harus melakukan tracing. Dari 30 tim reaksi cepat dari Dinas Kesehatan dan 1.600 orang dari dinas sosial. Kami juga meminta dari FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) juga membantu tracing Orang Dengan Resiko (ODR) karena sudah sempat kontak langsung dengan yang sudah dinyatakan positif Covid-19,” ungkap Khofifah.
Mereka yang sudah sempat kontak fisik diharapkan bisa langsung melakukan isolasi diri. Khofifah menegaskan, isolasi bukan alienasi atau mengasingkan diri. “Artinya, mereka diisolasi bukan berarti mereka diasingkan. Tetapi ini dalam konteksi mereka diobservasi minimal selama 14 hari masa inkubasi Covid-19,” tutur mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Selain tracing, Pemprov juga telah mengeluarkan surat edaran ke puskesmas hingga puskesmas pembantu, polindes dan ponkesdes agar mereka juga membuka posko untuk melayanali masyarakat yang ingin konfirmasi karena indikasi batuk, flu atau demam. “Supaya tidak terjadi kepanikan di masyarakat, maka puskesmas dan pustu diharapkan lebih aktif lagi mulai besok,” tutur Khofifah.
Terkait pencegahan Covid-19, Pemprov Jatim juga mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan pembatasan hingga penutupan tempat wisata, khususnya hiburan malam, klub dan karaoke. Keputusan itu ditetapkan setelah Pemprov Jatim melakukan pertemuan dengan pengusaha pariwisata, yaitu GIPI, ASITA, HPI, PHRI, PHRI, Hiperhu, Putri dan BPPD.
Disinggung terkait peta penyebaran, Khofifah memastikan Pemprov akan menjaga data tersebut tanpa mempublikasikannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga orang-orang yang harus melakukan isolasi diri tidak sampai teralienasi ataubterasingkan dari lingkungannya.
Ditempat terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo membenarkan jika Kecamatan Dau sebelumnya dinyatakan suspect Covid-19 meninggal dunia setelah dirawat di salah satu rumah sakit di Malang.
“Betul mas, satu warga Kabupaten Malang telah meninggal dunia, karena terjangkit Covid-19,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (18/3).
Ia juga sudah melakukan karantina rumah kepada keluarga yang salah satu keluarganya meninggal akibat positif Covid-19. Dan saat ini dirinya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait karena dalam penanganan Covid-19 ini tidak hanya Dinkes Kabupaten Malang saja, namun melibatkan beberapa instansi.
“Dalam penanganan virus Corona Bupati Malang sudah mengintruksikan membentuk Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 agar penanganan kasus virus Corona itu bisa ditangani secara cepat dan tepat,” ujar Arbani.
Tim Satgas sudah melakukan karantina rumah terhadap keluarga mereka yang meninggal dunia. Selain itu, Tim Satgas sudah melakukan suplay makanan terhadap keluarga yang meninggal dan saat ini dilakukan karantina rumah.

WNI Diisolasi di RSU dr Soetomo
WNI yang diketahui dari Hongkong berstatus PDP Covid-19 telah dirujuk ke RSU dr Soetomo untuk diisolasi. Sedangkan 19 orang yang melakukan kontak langsung dengan PDP tersebut dikarantina.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas 1 Surabaya, Muhammad Budi Hidayat, menjelaskan, satu orang PDP itu dirawat di RSU dr Soetomo. “Kalau (yang dikarantina) itu coba tanya ke wilayah, karena itu masuk ranahnya mereka, di Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. Karena kan tugas kami cuma di pintu masuk aja,” ungkap Budi, Rabu (18/3).
Selain itu, untuk 55 orang yang disebut tak melakukan kontak dengan pasien, dipulangkan dengan anjuran melakukan self isolation dan dipantau oleh Dinkes. “Pulang, dan karantina di rumah sendiri, ke rumah masing-masing. Sudah dicek suhu (normal),” pungkasnya.
Ia mengatakan, seorang yang masuk kategori PDP itu dari Hongkong menggunakan pesawat Cathay Pacific menuju Bandara Internasional Juanda Surabaya. Awalnya WNI yang disebut berjenis kelamin laki-laki itu kondisinya cukup sehat. Namun saat di pesawat, WNI tersebut mulai mengeluh sakit. “Sakitnya sejak di pesawat,” kata Budi.
Merasa demam dan tak enak badan, WNI tersebut akhirnya melapor ke kru pesawat. “Dia sakit, demam terus dia lapor sama kru,” jelasnya. [tam,cyn,mut]

Tags: