Jumlah Penderita HIV/AIDS Kab.Blitar Meningkat

dr. Kuspardani

dr. Kuspardani

Kab.Blitar, Bhirawa
Dari tahun ketahun jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi mengatakan berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar untuk pendrita HIV/Aids terus mengalami peningkatan. “Seperti pada tahun 2013 lalu ada 140 penderita, kemudian pada tahun 2014 ada 165 penderita dan data tahun ini sampai bulan Mei saja sudah ada 65 penderita,” kata Eko Wahyudi.
Lanjut Eko Wahyudi, penderita HID/AIDS di Kabupaten Blitar mulai meningkat atau bertambah karena kinerja Dinas Kesehatan yang semakin meningkat dalam mendata penderita HIV/AIDS yang ada di masyarakat Kabupaten Blitar. “Dari data tahun ini, sampai bulan Mei saja sudah ada 65 penderita, dimana ada 18 orang di antaranya meninggal dunia. Ini baru kami ketahui jumlah tersebut setelah kami meningkatkan pendataan penderita HIV/AIDS,” ujarnya.
Bahkan untuk meningkatkan pelayanan medis penderita HIV/AIDS di Kabupaten Blitar, ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Kuspardani, mengatakan pada tanggal sembilan Juni lalu telah membentuk Pokja TB HIV, dimana  TB atau TBC HIV ini terdiri dari petugas pelayanan medis dari Rumah Sakit, Puskesmas dan organisasi masyarakat. “Dengan harapan akan ada data dan tindakan cepat kepada penderita yang mengalami sakit TBC serta HIV/AIDS di Kabupaten Blitar serta penangananya,” jelas dr. Kuspardani
Di sisi lain pihaknya juga berharap masyarakat untuk berhati-hati dan tidak melakukan hal-hal yang menyimpang yang berdampak tertularnya jenis penyakit ini. Sebab selama ini masih belum ada obat yang mujarab untuk menyembuhkan jenis penyakit HIV/AIDS.
“Melalui Pokja ini juga akan memberikan pembinaan serta sosialisasi agar kita selamat dan terhindar dari bahaya penyakit ini, utamanya untuk tidak bergonta ganti pasangan yang paling sangat mudah tertular HIV/AIDS,” imbuhnya.
Secara terpisah Anggota DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib, SIP berharap Pemerintah Kabupaten Blitar untuk aktif memberikan penyuluhan dan sosialisasi agar penyebaran penyakit yang berbahaya ini bias teratasi dengan baik.
“Sebab tanpa adanya keberanian untuk memberikan informasi secara luas atas dampak penyakit ini kepada para generasi muda utamanya pelajar, ke depan generasi kita akan terpotong kreasi dan kreatifitasnya karena tidak mau lagi untuk bermasyarakat,” kata Abdul Munib.
Selain itu pihaknya juga meminta Pojka untuk melakukan monitoring secara rutin kepada masyarakat di berbagai kegiatan lingkungan untuk melakukan deteksi dini apakah tertular jenis penyakit berbahaya ini atau tidak serta bisa menjaga agar tidak tertular. “Utamanya kalangan ibu rumah tangga yang menjadi korban dari suaminya yang nakal, untuk itu pencegahan akan sangat lebih baik dengan meningkatkan monitoring serta deteksi dini,” jelasnya lagi. [htn]

Tags: