Foto: ilustrasi
Bojonegoro, Bhirawa
Angka pengangguran di Kabupaten Bojonegoro tiap tahun mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan oleh data pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat.
Jumlah pengangguran pada 2014 hingga akhir 2016 tidak menunjukkan penurunan. Justru naik signifikan. Pada 2014 jumlahnya mencapai 19.061 jiwa dan pada 2015 naik menjadi 20.238 orang. Lebih signifikan lagi pada 2016 dari Januari sampai September sudah mencapai 21.230 jiwa.
Jika dikalkulasi data 2016 hingga Desember mendatang bisa lebih besar lagi. ” Memang benar, angka pengangguran tiga tahun belakangan ini di Bojonegoro terus meningkat,” ucap Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Bojonegoro Adie Witjaksono, Minggu (20/11).
Dijelaskannya berbagai masalah diduga menjadi pemicu naiknya pengangguran di Bojonegoro, di antaranya beberapa perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan di industri migas. Selain itu tiap tahun lulusan SMA sederajat banyak yang tidak melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi (PT).
“Data pengangguran ini juga hasil rekapan dari masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Biasanya mereka terdata menganggur atau belum bekerja, tetapi data disetor ke kabupaten sudah bekerja dan datanya diusulkan diganti saat pelaporan selanjutnya,” jelasnya.
Berbagai usaha dilakukan Dinsosnakertrans untuk terus meminimalisir angka pengangguran, di antaranya menggandeng perusahaan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Peningkatan kapasitas atau skill lulusan SMA sederajat juga terus dilakukan. [bas]
