Jumlah TKI Asal Kabupaten Pasuruan Terus Meningkat

Sebuah gerbang pintu wisata Prigen di Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan, Senin (9/9). Di kawasan Prigen, jumlah TKI terbanyak dari wilayah Kabupaten Pasuruan.

Pasuruan, Bhirawa
Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Pasuruan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sekretaris Disnaker Kabupaten Pasuruan, Agus Hernawan mengatakan jumlah TKI dari Pasuruan yang berangkat ke luar negeri trennya semakin meningkat. “Dari tahun ke tahun, tren angkanya meningkat. Faktornya adalah sebagian besar saudara atau tetangga mereka ingin ikut ketika kerabatnya yang sudah jadi TKI itu pulang kampung,” ujar Agus Hernawan, Senin (9/9).
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pasuruan yang bersumber dari laporan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), jumlah pekerja migran dari Kabupaten Pasuruan tahun 2016 ada 49 orang. Pada tahun 2017 meningkat menjadi 66 orang. Selanjutnya terjadi kenaikan lagi menjadi 77 orang pada tahun 2018.
Dari 77 pekerja migran itu, 10 orang berasal dari Kecamatan Prigen. Jumlah tersebut juga merupakan terbanyak dibandingkan dengan 23 kecamatan lainnya. Sebelumnya, pada tahun 2017, TKI yang berasal dari Prigen ini hanya tujuh orang saja.
Terbanyak berikutnya berasal dari wilayah Pasuruan Barat yakni dari Kecamatan Pandaan. Pada 2018, sembilan orang Pandaan berangkat ke luar negeri untuk mengadu nasib. Sementara pada tahun sebelumnya ada 8 orang.
Kemudian, warga dari Kecamatan Nguling dan Gondangwetan juga banyak yang berangkat menjadi pahlawan devisa negara. Dari Kecamatan Nguling, setidaknya ada 8 warganya yang menjadi TKI. Sementara Gondangwetan ada 7 orang.
Adapun sejumlah wilayah justru tidak ada seorangpun yang menjadi TKI. Yakni di wilayah Puspo, Tosari, Lumbang dan Rembang. Mayoritas TKI dari Kabupaten Pasuruan adalah perempuan. Dari 77 orang, hanya ada 1 laki-laki yang menjadi TKI. Ia berasal dari Kecamatan Kejayan. “Memang yang paling banyak berasal dari Kecamatan Prigen, Pandaan dan Nguling. Dari puluhan TKI itu, mayoritas perempuan,” tambah Agus Hernawan. [hil]

Tags: