Jumlah Wisatawan Gunung Bromo Meningkat

Angkutan wisata Jeep Bromo padati lautan pasir.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Selama liburan tahun baru 2018, Gunung Bromo menjadi salah destinasi wisata yang banyak diserbu wisatawan. pengunjung mencapai 2.849 orang. Bersama dengan itu, sampah di kawasan wisata internasional ini juga berserakan, jalur Bromo mengular.
Dari data Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah Satu, dari ribuan wisatawan itu, 1.631 masuk melalui pintu Kabupaten Probolinggo. Sedangkan, 1.218 wisatawan melalui pintu Kabupaten Pasuruan. “Dari jumlah itu hanya 14 wisatawan mancanegara. Mereka masuk melalui pintu Probolinggo,” ujar Kepala Seksi TNBTS Wilayah Satu, Sarmin, Senin (1/1).
Jumlah itu, jauh lebih sedikit dibanding, Minggu (24/12) lalu. Saat itu, jumlah wisatawan mencapai 4.343 orang. Sebanyak 2.260 masuk melalui pintu Kabupaten Probolinggo dan 2.083 melalui pintu Kabupaten Pasuruan. Sarmin menyatakan, sayang dari ribuan pengunjung itu banyak yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan wisata. Mereka masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Sehingga, banyak sampah berserakan di kawasan Gunung Bromo.
“Sudah banyak tempat sampah yang kami sediakan. Tapi, mereka tetap membuang sampah sembarangan. Selain tong sampah, kami juga memasang papan imbauan agar tidak membuang sampah sembarang. Tapi, kalau tidak sadar, tetap saja,” ujarnya.
Sebagai petugas pengelola wisata bertaraf internasional, Sarmin berharap, semua pihak ikut menjaga kebersihan kawasan Gunung Bromo. Sebab, selain sebagai objek wisata, kawasan Gunung Bromo juga tempat konservasi yang patut dijaga bersama.
“Saya berharap pada para penyedia jasa jip ikut menjaga dengan cara memperingatkan penumpangnya tidak membuang sampah sembarangan. Kalau jip kan rombongan, jadi enak menegurnya. Kalau pengguna motor kebanyakan pribadi, jadi sulit,” katanya.
Pernyataan senada disampaikan perwakilan Forum Sahabat Gunung (FSG), Miko. Menurutnya, saat liburan jumlah wisatawan memang melonjak. Begitu juga dengan sampahnya. “Terutama di area tertentu, seperti spot foto. Misalnya di daerah pusung gede atau pasir berbisik dan di daerah savana pengol dan bukit teletubis,” paparnya.
Miko mengaku, berusaha meminimalisir sampah engan melakukan clean up sampah. Itu dilakukan setiap hari sambil memantau pelanggaran kendaraan di daerah savana. Efooria libur Natal dan tahun baru 2018 cukup terasa di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, sejak Minggu (24/12), jalur menuju lokasi wisata Gunung Bromo, terjadi antrean kendaraan begitu panjang. Kepadatan arus lalu lintas ini terjadi karena adanya “ledakan” pengunjung.
Terpisah Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digjoyo Djamaludin, mengatakan, kemacetan yang terjadi dari Cemoro Lawang hingga Wonotoro, itu bisa mencapai 1 jam. Padahal, jarak dari dua lokasi ini tidak terlalu jauh. “Mungkin juga ini diakibatkan para tamu yang terlanjur ke Bromo dan kehabisan hotel, sehingga mencari hotel di wilayah bawah,” ujarnya.
Sejatinya, wisatawan Gunung Bromo meningkat sejak beberapa hari lalu. Yakni, sejak dimulainya liburan sekolah. Liburan sekolah yang berdekatan dengan liburan Natal dan tahun baru, membuat pengunjung Gunung Bromo meningkat sekitar 10 persen. “Selama libur sekolah, meningkat sekitar 10 persen dibanding hari biasanya,” ungkap Sarmin.
Samin mengatakan, jumlah pengunjung Gunung Bromo, naik sekitar 20 persen. Diperkirakan, puncaknya terjadi hari ini Senin 1/1. Itu seiring banyaknya wisatawan dari luar daerah yang ingin menghabiskan liburan Natal dan tahun baru. Sejak tanggal 31/12 hingga 1/1 peningkatannya sekitar 25 persen sampai 30 persen. Biasanya orang kota ke pegunungan untuk menghabiskan liburan Natal dan tahun barunya,” tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: