Juni, Target Tanam Padi Diprediksi 98,797 Ha

Hadi Sulistyo

Pemprov Jatim, Bhirawa
Target tanam padi pada bulan Juni di Jawa Timur diprediksikan seluas 98.797 Ha. Target ini sifatnya dinamis, bisa bertambah jika pada wilayah yang saat ini panen, segera melakukan tanam kembali.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (DipertaKP Jatim) Hadi Sulistyo menyampaikan, target tanam padi ini sesuai dengan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Musim Kemarau di bulan Juni, karena kondis ini ditujukan untuk memanfaatkan kondisi curah hujan yang masih ada di bulan Juni.

“BMKG sudah memprediksi bahwa musim kemarau akan lebih kering dari musim kemarau tahun kemarin, dan puncaknya pada bulan Agustus. Jadi sebisa mungkin, pada bulan ini yang masih ada curah hujan, lahan-lahan pertaian untuk padi segera dilakukan percepatan tanam,” kata Hadi, kemarin.

Dijelaskannya, dalam upaya menghadapi musim kemarau dan antisipasi kekeringan akan dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan pompa air, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), Pembangunan Embung, Pembangunan Perpompaan besar dan menengah, serta perpipaan jaringan irigasi.

Untuk Target Tanam Padi beberapa Kabupaten yang berpotensi di Jawa Timur, berada di Kabupaten Bojonegoro dengan target seluas 6.315 Ha, Kabupaten Jember dengan target seluas 5.620 Ha, Kabupaten Nganjuk dengan target seluas 3.709 Ha, Kabupaten Ngawi dengan target seluas 2.637 Ha.

Selanjutnya, Kabupaten Tuban dengan target seluas 6.650 Ha, Kabupaten Tulungagung dengan target seluas 3.390 Ha, Kabupaten Banyuwangi dengan target seluas 16.213 Ha, dan Kabupaten Lamongan dengan target seluas 13.653 Ha.

Untuk tanam padi sendiri, lanjutnya, menggunakan sistem jajar legowo. Sistem jajar legowo adalah cara tanam padi yang dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.

Penanaman ini menggunakan beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh satu barisan kosong (lorong) dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.

Adapun manfaat sistem tanam jajar legowo adalah menambah jumlah tanaman padi, meningkatkan produksi tanaman padi, memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir, mengurangi serangan penyakit.

Kemudian mengurangi tingkat serangan hama, mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida, dan menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian dalam baris tanaman.

Ia juga mengatakan, untuk pemilihan varietas di setiap lahan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah. Misalnya ada yang memilih menanam Inpari 42, Inpari 32, Ciherang, atau varietas lain dengan pertimbangan-pertimbangan kesesuaian dengan cuaca, tanah, dan sebagainya.

“Untuk penanaman musim kemarau, kita menyarankan untuk varietas yang adaptif terhadap kekeringan,” katanya. [rac]

Tags: