Juri Adipura Dipameri Program Kasih Setia

Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus (tiga dari kiri) melihat pengolahan sampah di TPST Pulorejo sebagai salah satu obyek andalan lomba Adipura. [ kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Program Kasih Setia besutan Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus disuguhkan kepada Tim Juri Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Program Kasih Setia merupakan program inovasi bidang lingkungan hidup yang digagas Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus. Kasih Setia adalah akronim dari Kampung Bersih, Sehat, Teduh, Indah dan Aman.
Menurut Pimpinam Tim Juri Adipura, Yenny Purnawati, dari verifikasi pemantauan penilaian Adipura di Kota Mojokerto, Yenny mengaku kagum dengan banyaknya inovasi yang digagas Wali Kota yang juga seorang Kiai ini. Bentuk kongkrit program wali kota itu diantaranya Program Bedah Kampung yang digagas untuk memacu masing-masing RW dan Kelurahan untuk memperindah wilayahnya dengan diberikan Rp50 juta tiap RW dan diberikan reward untuk RW yang memenuhi indikator.
”Sifatnya bukan lomba tapi pemberian penghargaan. Karena dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun. Bagi kelurahan yang mendapatkan reward selama lima tahun akan mendapatkan predikat Kasih Setia Kencana,” tutur Wali Kota di hadapan Yenny Purnawati dan Olly Tasia, Tim Verifikasi Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Rabu (14/3) kemarin.
Wali Kota menuturkan, program ini semangatnya untuk capaian penghargaan Adipura yang merupakan implementasi dari panca sukses Pemkot Mojokerto yaitu sukses Adipura.
‘Kasih Setia indikatornya Adipura yang kita breakdownuntuk wilayah RW. Jadi harapannya penilaian Adipura kapan saja dilakukan kita siap. Karena dari lingkungan terkecilpun indikatornya sudah Adipura,” jelas Wali Kota.
Sementara itu, kekaguman Yenny tidak berhenti di situ. Ia juga tertarik dengan konsep inovasi bayar pajak pakai sampah dapat undian umroh gratis atau wisata religi. Karena Wali Kota Mas’ud mampu mengedukasi masyarakat tentang bank sampah dengan cara yang sederhana. Dengan hadiah umroh gratis, tentunya masyarakat jadi tertarik untuk memilah sampah dan mengaktivasi bank sampah.
”Tahun lalu saya juga ke Kota Mojokerto untuk verifikasi Adipura. Saya kaget sekali Kota Mojokerto perkembangannya sangat luar biasa. Terutama TPA Randegan yang punya konsep TPA edukasi dan wisata. Hebat sekali Pak Wali ini percepatannya, TPA Randegan kini subhanalloh bagusnya,” terang Yenny.
Sementara itu, Amin Wachid, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto, berkomitmen untuk terus memberikan Edukasi pada masyarakat dalam hal penataan Lingkungan. ”Di TPA kita punya jargon, TPA Edukasi dan Wisata,” pungkas Amin Wachid. [kar]

Tags: