Jurnal Elektronik, Diharapkan Tak Ada Plagiasi

Kepala Balitbang Provinsi Jatim Dr Ardo Sahak SE,MM saat membuka kegiatan Workshop Jurnal Elektronik, didampingi Kepala Bidang Pengembangan Hasil Penelitian dan Teknologi Terapan Dr Turmudzi SH, MBA, MM dan Dr Lukman dari LIPI.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) melangsungkan Workshop Jurnal Elektronik. Harapannya, ke depan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh peneliti atau penulis lainnya.
Untuk memanfaatkan jurnal elektronik tersebut, diharapkan tidak ada plagiasi yang akan merugikan penulis atau peneliti.
“Sayang jika ketahuan plagiat terhadap hasil karya tulisan atau penelitian. Apalagi, kalau peneliti yang mengejar angka kredit, maka yang bersangkutan bisa jadi akan terkena sanksi tersendiri,” kata Kepala Balitbang Provinsi Jawa Timur Dr Ardo Sahak SE, MM, Selasa (21/11).
Dalam workshop tersebut, Ardo juga mengatakan peneliti atau penulis bisa dapat mengelola jurnal. Mulai dari memasukkan naskah, evaluasi dewan redaksi, sampai dengan naskah siap terbit (dalam bentuk format cetak maupun elektronik) secara online yang berbasis web.
“Di samping itu, dapat diketahui status suatu naskah. Misalkan, apakah sudah atau masih sedang dievaluasi, ditolak, atau perlu perbaikan Semuanya bisa dimonitor secara real time,” katanya.
Untuk itu ditekannya juga workshop tidak hanya sekadar seremonial saja. “Waktu dan tenaga serta biaya yang telah dikeluarkan harus dimanfaatkan sebaiknya. Setidaknya peserta dalam workshop ini bisa membagi ilmu yang didapatkan, pada akhirnya bisa meningkatkan mutu pengelolaan jurnal/terbitan berkala ilmiah agar bereputasi dan terindek internasional, berkualitas, dan berdaya saing,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Hasil Penelirian dan Teknologi Terapan Dr Turmudzi SH, MBA, MM mengatakan dengan sistem jurnal online pengelola lebih mudah untuk mengembangkan kerjasama dengan pihak luar.
“Mudah diakses pembaca, calon penulis, dan reviewer. Selain itu, penyebarannya lebih luas, serta biaya produksi yang jauh lebih murah tanpa memerlukan kertas. Sayangnya masih banyak pengelola jurnal yang belum menguasai teknik pengelolaan jurnal secara online,” katanya.
Dijelaskannya tujuan workshop adalah memberikan kemampuan pada pengelola jurnal untuk menjalankan jurnal elektronik dengan menggunakan open jurnal online atau OIS, mempersiapkan jurnal online untuk memenuhi persyaratan akreditasi jurnal, dan mendorong peserta untuk lebih aktif menuliskan artikel.
Narasumber yang dihadirkan dalam workshop kemarin adalah Dr Lukman dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Moh Ilham A Hamudy SSoc Sc dari BPP Kemendagri, dan Dr Ir Moh Farid dari Universitas Trunojoyo.
Materi yang diberikan yaitu arah kebijakan pengembangan terbitan berkala ilmiah dalam lembaga litbang, strategi pengelolaan jurnal elektronik untuk pencapaian jurnal terakreditasi, standar karya tulis dalam jurnal ilmiah, dan teknik pengelolaan e-jurnal menggunakan OIS V3. [adv.rac]

Tags: