Jurus Kejut DPP PDIP Sambut Pilwali Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Sepertinya DPP PDI Perjuangan telah menyiapkan strategis khusus untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya yang bakal digelar 2020 mendatang. Langkah pertama yang sangat mengejutkan adalah mengganti posisi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
“Layaknya permainan catur, langkah yang dilakukan DPP PDIP penuh kejutan dan belum terbaca terang strategi apa yang sebenarnya ingin dimainkan dalam menyongsong Pilwali 2020. Langkah kejut telah dimulai dengan pergantian kepengurusan DPC PDIP Surabaya,” ujar Direktur Surabaya Consulting Group (SCG), Didik Prasetiyono, Senin (22/7).
Mantan komisioner KPU Jatim itu mengatakan, bagaikan pembukaan ”Gajah Raja” di permainan catur di mana ”Gajah Putih” dimainkan agar secara cepat bisa menekan sayap kubu lawan, DPP PDIP mengganti jajaran kepengurusan DPC PDIP Surabaya.
Menurut Didik, langkah kejut itu bisa dimaknai dengan dua kemungkinan. Pertama, mengacaukan fokus lawan. Lawan politik PDIP digiring kepada pemikiran bahwa DPP PDIP punya ”kehendak lain” dalam Pilwali dengan tidak lagi meletakkan Whisnu Sakti Buana sebagai Ketua DPC lagi.
“Fokus pemetaan lawan politik akan pecah kepada pertanyaan-pertanyaan, ’Kalau bukan Mas Whisnu, lalu siapa?’ Di sini terlihat permainan politik DPP PDIP canggih dan tidak bisa ditebak,” papar Didik.
Kedua, justru memberi ruang Whisnu lebih luas. Perubahan komposisi DPC PDIP Surabaya akan membuat Whisnu langsung bergegas fokus sebagai petahana untuk meningkatkan elektabilitas.
“Mas Whisnu memiliki waktu yang lebih luas untuk berperan sebagai Wakil Walikota dan intens bertemu rakyat. Sementara partai ditangani oleh Adi Sutarwijono yang juga dikenal piawai melakukan politik publik,” jelasnya.
Di Surabaya, lanjut Didik, PDIP memiliki tradisi menang yang panjang dalam pertarungan Walikota. Torehan perubahan kota sejak periode Bambang DH dan Tri Rismaharini membikin Surabaya lekat dipersepsikan sebagai ”kandang banteng”.
“Paduan tradisi menang dan langkah kejut DPP PDIP semakin memusingkan lawan-lawan politik yang dari pemilu ke pemilu ingin mendongkel dominasi PDIP di Surabaya,” ujarnya. [iib]

Tags: