Kab.Bondowoso Realisasikan Asuransi Petani

Bupati-Amin-Said-Husni-yang-rajin-turun-kebawah-menemui-para-petani-untuk-melihat-langsung-kesulitan-yang-dialami-petani.

Bupati-Amin-Said-Husni-yang-rajin-turun-kebawah-menemui-para-petani-untuk-melihat-langsung-kesulitan-yang-dialami-petani.

Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bondowoso di bawah kepemimpinan Bupati Amin Said Husni terus melakukan inovasi dalam bidang pertanian, sebagaimana yang saat ini Bondowoso menjadi salah satu Lumbung Pangan Nasional, namun hal itu tidak membuat puas dan terus meningkatkan inovasi danĀ  kreatifitas dalam rangka menjamin para petani agar tidak gagal panen.
Upaya tersebut merupakan Kabar gembira bagi seluruh petani di Kabupaten Bondowoso,karena Dinas Pertanian Bondowoso akhirnya merealisasi program asuransi untuk petani yang gagal panen. Sehingga para petani yang gagal panen nantinya akan mendapat ganti jika sudah memenuhi syarat tertentu.
Kepala Bidang Usaha Tani, Dinas Pertanian Bondowoso, Ir Winarto mengatakan, saat ini tercatat sudah ada 12 ribu petani dengan total luas lahan 3.900 hektar, yang terdaftar sebagai peserta asuransi. Untuk mengikuti program ini, setiap petani diwajibkan membayar premi sebesar Rp. 32 ribu per hektar setiap 1 kali musim tanam.
“Semua petani yang menanam padi bisa mendaftar asuransi ini. Petani harus bayar 20% dari total premi yakni Rp. 32.000 per hektar per 1kali musim tanam. 80% disubsidi pemerintah. Klaim bisa dilakukan jika terjadi gagal panen,” kata Winarto kepada Bhirawa, Rabu (20/1) kemarin.
Dikatakan Winarto, kriteria premi asuransi bisa dicairkan adalah ketika petani mengalami puso atau gagal panen. Gagal panen ini bisa disebabkan karena serangan hama, kekeringan dan bencana banjir atau bencana lainnya. “Gagal panen minimal 75% dari luas lahan. Per hektar bisa mendapat ganti rugi sekitar Rp. 6 juta. Estimasi untuk menanam kembali,” paparnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas pertanian, Hingga saat ini tercatat sudah ada 12 ribu petani Bondowoso yang terdaftar sebagai peserta. DariĀ  jumlah tersebut, sudah dibayar premi sebesar Rp. 144 juta rupiah kepada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo).
H. Samsul salah satau petani padi asal desa Karanganyar Kecamatan Tegalampel yang ditemui Bhirawa usai mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi pertanian mengaku jika saat ini pihaknya tidak khawatir jika terjadi gagal panen, karena pemerintah saat ini sudah memfasilitasi agar petani tidak mengalami kerugian besar jika gagal panen.
Pihaknya menegaskan jika sebenarnya petani tidak berharap terjadinya gagal panen dan mendapat ganti dari asuransi, tetapi upaya pemerintah ini menurutnya patut diapresiasi agar meningkatkan semangat bagi para petani Bondowoso untuk terus menanam padi, karena yang bias diasuransikan hanya untuk petani yang menanam padi.
“Ini merupakan upaya luar biasa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, tentu ini merupakan kabar baik bagi para petani padi dan harapannya tanaman lain juga akan menjadapat jaminan asuransi agar semangat menanam bias terjaga,” katanya. [har]

Tags: