Kab.Mojokerto Peringati HUT Pemprov Jatim Ke-70

Sekdakab Mojokerto Hery Suwito selaku Inspektur upacara HUT Pemprov Jatim di Pemkab Mojokerto  menyematkan penghargaan kepada PNS.

Sekdakab Mojokerto Hery Suwito selaku Inspektur upacara HUT Pemprov Jatim di Pemkab Mojokerto menyematkan penghargaan kepada PNS.

Kab Mojokerto, Bhirawa.
Pemkab Mojokerto menggelar upacara peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-70 tahun 2015 di halaman PemkabĀ  Mojokerto, Jum’at (16/10). Sekretaris Daerah Kab Mojokerto, Hery Suwito menjadi inspektur upacara menggantikan Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP). Upacara itu juga dihadiri Forkopimda, seluruh PNS, Kepala Sekolah, Guru dan Pelajar di lingkungan Pemkab Mojokerto.
Sekdakab Hery Suwito menyampaikan hikmah terpenting dalam memperingati Hari Jadi Provinsi Jatim yakni merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas perjalanan sejarah Jatim yang penuh dinamika hingga bisa mencapai kemajuan seperti yang dirasakan saat ini.
”Momentum tanggal 12 Oktober 1945 itulah yang disepakati sebagai Hari Jadi Provinsi Jatim dan kemudian dituangkan dalam peraturan daerah Provinsi Jatim Nomor 6 tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jatim,” sebut Sekdakab Mojokerto Heri Suwito mengawali sambutannya..
”Ayo Kerja, Perkuat Jatim Sebagai Provinsi Berbasis UMKM” menjadi tema HUT ke- 70 Provinsi Jatim. Selain memperingatai hari lahirnya Provinsi, upacara HUT Pemprov Jatim juga dimanfaatkan sebagai koordinasi antar SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kab Mojokerto dengan pemerintahan untuk mewujudkan cita – cita bersama yakni Jatim yang sejahtera dan berkeadilan.
Dalam upacara itu, Heri Suwito mengutip sambutan Gubernur Jatim, DR H Soekarwo SH MHum, bahwa peringatan hari jadi Pemprov Jatim tak lepas dari sejarah ketika Raden Mas Tumenggung Soerjo sebagai Gubernur Jatim pada 19 Agustus 1945 silam dan mulai menjalankan tugas resminya pada 12 Oktober 1945 yang menjadi hari ditetapkannya hari jadi Provinsi Jatim.
Disusul Gubernur-Gubernur selanjutnya seperti RP Mohammad Noer, Soenandar Prijosoedarmo, Wahono, Soelarso, Basofi Soedirman, dan Imam Oetomo, yang berjasa membangun sektor perekoniman Jatim dari segala lini, baik dari sektor kecil hingga menengah.
”Menghadapi kesepakatan regional yakni MEA 2015, Kondisi makro ekonomi global sedang berada dalam kondisi kurang baik, termasuk di Indonesia. Agustus 2015 ini, Jatim mengalami inflasi 0,36% dan secara kumulatif laju inflasi tahun kalender (Agustus 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 2,11%, lebih rendah dibanding inflasi tahun kelender 2014 sebesar 3,04%.
”Namun Alhamdulillah, menghadapi hal ini Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Jatim tahun 2014 berhasil mendapat predikat TPID terbaik se-Indonesia oleh Presiden RI. Sebagai rakyat Jatim, kita cukup berbangga dengan hal itu,” ucap Heri Suwito.
Heri Suwito menambahkan, dirinya termasuk orang yang ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat yang mengurus kebijakan anggaran seperti dana transfer, dekonsentrasi, tugas pembantuan atau anggaran kementrian/lembaga yang turut serta membangun kinerja ekonomi Jatim lewat belanja pemerintah, yang mendukung iklim yang kondusif dalam perekonomian Jatim.
”Tema hari jadi Provinsi ke 70 tahun 2015 hari ini harus kita maknai sebagai tekad untuk bekerja lebih keras dan giat lagi demi mewujudkan masayarakat Jatim yang mandiri dan sejahtera. Membangun ekonomi adalah pilihan, baik itu ‘cepat dengan resiko diparitas’ atau secara ‘lambat namun merata’, itu semua tidak terjadi di Jatim. Karena yang terjadi adalah blending dari keduanya, yakni ‘cepat namun merata,” tutup Heri Suwito. [kar.adv]

Tags: