Kab.Probolinggo Salurkan Makanan Siap Saji

Polisi dan petugas BPBD Probolinggo sibuk menyalurkan air bersih ke warga Bromo.

Polisi dan petugas BPBD Probolinggo sibuk menyalurkan air bersih ke warga Bromo.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Semburan asap Bromo bercampur material seperti lapili dan abu vulkanik yang mengguyur pemukiman dan lahan di lereng Bromo, membuat material tebing korosif, yang bisa menyebabkan tanah tebing tidak labil, kondisi ini terpantau pada Rabu (10/2) siang. Pemerintah daerah terus melakukan penyaluran makanan siap saji dan droping air bersih.
Pasalnya, kandungan sulfur abu vulkanik gunungapi yang sangat keras, bisa mengikis material tanah dan batu di sepanjang jalan raya Sukapura, menyebabkan batu dan tanah berjatuhan, di akses jalan menuju wisata bromo yang di kelilingi bebukitan di sepanjang jalan.
Apalagi saat ini, wilayah puncak Gunung Bromo, intensitas hujan tinggi, tebing bisa sewaktu-waktu terjadi tanah longsor. Dari konkdisi itu membuat pemerintah terus memasang papan himbauan di titik-titik rawan longsong, agar warga lebih hati-hati dan waspada bencana tanah longsor, setiap melintasi jalan raya Sukapura.
Menurut Ahmad Subhan, kepala pusat vulkanologi mitigasi bencana geologi Gunung Bromo, Kamis (11/2), endapan abu vulkanik Bromo bisa menyebabkan korosif tanah dan batu di sekitar tebing, dan bisa menyebabkan bencana tanah longsor di musim penghujan, seperti sekarang ini sudah banyal longsoran. “Endapan abu vulkanik bisa menyebabkan korosif, dimana abu vulkanik bisa mengikis tanah dan batu yang bisa menyebabkan tanah longsor,” jelas Subhan.
Petugas vulkanologi dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, menghimbau jika melintasi akses jalan menuju wisata bromo, di harap hati-hati dan waspada sering terjadi tanah longsor.
Hasil pantauan pos PVMBG Gunung Bromo, aktifitas erupsi Gunung Bromo, di dalam dapur magma terus meningkat, terlihat asap putih kelabu tebal tekanan kuat, mengarah ke timur – timur laut, dengan ketinggian mencapai 3.129 meter dari permukaan laut, disertai suara gemuruh menerus serta sesekali terdengar dentuman kuat dari kawah, 5 kali gempa letusan dan gempa tremor berkisar 1 sampai 36 milimeter.
Dua bulan sudah Gunung Bromo, mengalami erupsi dan terus keluarkan asap bercampur material daridapur magma kawah. 5 Desa di Kecamatan Sukapura menjadi sasaran utama abu vulkanik. Selama erupsi, gunungapi eksotik ini sudah 2 kali diguyur hujan abu vulkanik, hingga di 5 Desa terdampak perekonomian warga terhambat, dari sisi lahan pertaniannya.
Selain itu menjadi kendala bagi warga untuk konsumsi air bersih. Hingga ribuan warga mengalami krisis air bersih. Untuk meringankan beban warga suku Tengger Bromo, pemerintah bekerja sama dengan para relawan bencana dengan menyalurkan makanan siap saji, dan droping air bersih.
Menurut Gita, warga setempat bantuan pemerintah berguna bagi warga, karena bantan itu sesuai kebutuhan warga. “Sangat membantu sekali bantuan dari pemerintah ini, bantuan yang diterima air bersih, makanan kaleng dan masker. Jika tidak ada bantuan warga mencari di desa lain,” ujar Gita, Kamis (11/2).
Sementara itu, warga lereng bromo berharap pemerintah droping air bersih setiap hari, karena yang menjadi kebutuhan utama adalah air.
Secara terpisah Kabid Kedaruratan dan Logistik Pemkab Probolinggo Maryoto menegaskan, daerah longsoran tanah bercampur batu besar berlokasi di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura. Jurang Jontro dimana Material longsoran menutupi akses jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo.
Diharapkan masyarakat dan wisatawan harus waspada terhadap cuaca yang belakangan mulai meninggi intensitas hujannya. “Apalagi saat melewati pegunungan seperti kawasan Gunung Bromo ini, longsoran bisa saja terjadi. Di kawasan ini ada sedikitnya 9 titik rawan longsor. Jadi memang harus hati-hati dan waspada,” tambah Maryoto. [wap]

Tags: