Kab.Situbondo Wujudkan Program Rantai Emas

Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH bersama Kepala KLH Situbondo dan LSM SAR dalam kegiatan rantai emas berupa penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Kalianget, Kec Banyuglugur, Situbondo, baru-baru ini. [sawawi/bhirawa]

Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH bersama Kepala KLH Situbondo dan LSM SAR dalam kegiatan rantai emas berupa penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Kalianget, Kec Banyuglugur, Situbondo, baru-baru ini. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Akhir-akhir ini Pemkab Situbondo, melalui Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kab Situbondo sangat bersemangat mewujudkan program penghijauan di sepanjang pantai utara Kota Santri. Tak hanya merangkul masyarakat yang ada dipesisir utara Kab Situbondo saja, sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat pun diajak bekerjasama agar program itu benar-benar terealisasi dengan baik. Diantaranya, LSM Simponi Akar Rumput (SAR) yang dibidani Wiyono dan Heru Pramono Sumarno.
Pemkab Situbondo dan KLH mengajak kerjasama  dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (RI) dengan melakukan Gerakan Penanaman Model Aksi Pemulihan Lingkungan Pesisir Melalui Penanaman Mangrove Berbasis Masyarakat, kemarin. Penanaman Mangrove Program Aksi Rehabilitasi Pantai Entaskan Masyarakat Setempat atau biasa disebut Rantai Emas.
”Kegiatan itu dilaksanakan di Pesisir Pantai Desa Kalianget, Kec Banyuglugur, Kab Situbondo,” ujar Kepala KLH Kab Situbondo, Imam Darmaji.
Ikut hadir dalam acara pelestarian laut itu diantaranya, Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH. Drs Heru Waluyo Mcom, Asisten Deputi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab Situbondo, Kepala Dinas Pertanian Kab Situbondo, serta sejumlah pimpinan SKPD berikut Kepala Bagian di jajaran Setkab Situbondo.
Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto SH dalam sambutannya mengatakan, program Aksi Rehabilitasi Pantai Entaskan Masyarakat Setempat melalui penanaman Mangrove ini tak bersifat seremonial saja. Tetapi harus diaplikasikan secara nyata. Sebab, kerusakan lingkungan pesisir pantai harus segera dilakukan dengan aksi nyata. Jika tidak, maka  akan terjadi kerusakan lingkungan pantai yang lebih parah.
Bupati Dadang menandaskan, menanam pohon mangrove lebih mudah dari pada merawat. Maka bupati minta kepada masyarakat yang terlibat untuk intens merawat mangrove yang telah ditanam bersama-sama.
Tak hanya itu saja yang disampaikan bupati, mantan advokat itu juga berharap dampak dari penanaman mangrove bisa dirasakan oleh masyarakat dimasa mendatang.
Disisi lain, Heru Waluyo mengatakan, program Rantai Emas  bertujuan untuk mengembalikan ekosistem pesisir dan laut yang baik. Karena ekosistem pesisir dan laut sudah banyak yang rusak.
”Mudah-mudahan dengan adanya pemulihan ekosistem pesisir dan laut dapat diatasi. Selain itu, saya juga minta kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan mangrove yang sudah ada, hingga terus lestari,” tutur Heru Waluyo.
Terpisah pentolan LSM SAR, Heru Pramono Sumarno menuturkan, sejak awal berdiri lembaga yang dipimpinnya memang konsen kepada pemulihan lingkungan yang rusak dengan melakukan program penghijauan dan penanaman mangrove di sepanjang kawasan bibir pantai Situbondo. Jika dikalkulasi jumlahnya sudah mencapai ratusan hektar lahan kosong. Salah satu bukti kongritnya, merubah kawasan kosong dan abrasi di Desa Gelung, Kec Panarukan dan Desa Kalianget, Kec Banyuglugur. [awi]

Tags: