Kabasarnas Resmikan Pos Siaga SAR Banyuwangi

Kabasarnas Marsdya F H Bambang Soelistyo didampingi Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko Melakukan Pengguntingan Pita Untuk menandai Beroperasinya Pos Siaga SAR di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Kabasarnas Marsdya F H Bambang Soelistyo didampingi Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko Melakukan Pengguntingan Pita Untuk menandai Beroperasinya Pos Siaga SAR di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Banyuwangi, Bhirawa
Badan Save And Rescue Nasional (Basarnas ) bergerak cepat dan tidak memboroskan/menyia-nyiakan waktu untuk merespon keinginan bupati Banyuwangi agar membuka pos penanganan bencana di wilayah ujung timur pulau Jawa.
Sesuai dengan janji Kepala Basarnas FHB Soelistyo, kurang dari satu bulan setelah ada kesepakatan untuk membentuk Siaga Pos SAR, Rabu(22/06)  merealisasi dan meresmikan Kantor Siaga Pos SAR di area pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang Banyuwangi. “Setelah peresmian ini kami tidak memboroskan/menyia-nyiakan waktu untuk segera bekerja yang direncanakan pada 24/06 mulai operasi kegiatan pengamanan mudik/balik lebaran tahun 2016,” ujar Soelistyo.
Menurut Soelistyo,  kehadiran Basarnas untuk mengoperasikan Kantor pos siaga SAR di pelabuhan Ketapang Banyuwangi diharapkan agar mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Banyuwangi khususnya dan Indonesia umumnya. Selanjutnya Soelistyo menambahkan dalam beberapa waktu terakhir Basarnas melakukan operasi SAR di 11 lokasi bersama komponen SAR dan gabungan potensi SAR yang ada.
Dalam melakukan operasi kegiatan, imbuh Soelistyo, Basarnas selama ini mengoptimalkan semua potensi yang ada, yakni; Basarnas, TNI/ Polri, Unsur BPBD dan unsur aparatur pemerintah yang lain dan
Potensi SAR yang ada di masyarakat, baik ormas, akademisi maupun parpol. “Basarnas tidak terkait dengan salah satu parpol, semua bisa membangun dan mengembangkan potensi SAR. Kami siap melatih tanpa melihat latar belakang partai politiknya,” tegas Soelistyo.
Lebih lanjut Soelistyo menyatakan, dalam beberapa  kejadian musibah/bencana salah satu penyebabnya karena kurangnya kesadaran warga masyarakat. Misalnya para nelayan dan buruh kerja yang melakukan aktifitas di laut dan daerah yang rawan terjadinya musibah. Pada dasarnya, imbuh Soelistyo, Basarnas menyatakan siap mengawal agar kejadian tidak mengakibatkan korban kehilangan nyawa.
Sebelumnya Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko menyatakan kehadiran pos siaga SAR di Banyuwangi diharapkan bisa membangun sinergi Basarnas dengan pemkab Banyuwangi. Menurut Yusuf kunci keberhasilan operasi SAR antara lain; kerja sama tim, satu komando ( one comand) dan kepemimpinan/leadership yang kuat.
Selanjutnya Pria kelahiran Madiun itu menambahkan dalam beberapa waktu terakhir frekwensi bencana di Indonesia semakin meningkat baik banjir, tanah longsor, kecelakaan pelayaran dan penerbangan. “Kejadian-kejadian tersebut menuntut kesadaran kita bersama-sama menangani bencana/musibah yang terjadi,” jelas Yusuf.
Lebih lanjut Wabup Banyuwangi menyatakan dalam penanganan kasus tenggelamnya kapal Rafelia 2 beberapa orang baik dari TNI/Polri, Pemkab Banyuwangi serta beberapa ormas dinilai layak untuk mendapatkan
penghargaan dari Basarnas dan diserahkan langsung oleh Kepala Basarnas di pendopo Sabha Swagatha Blambangan Banyuwangi beberapa waktu lalu. [mb12]

Tags: