Kabel PJU Jalan Tunjungan Dibiarkan Terbuka

2-tiang-pju-di-jalan-tunjungan-geh-3Surabaya, Bhirawa
Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Jalan Tunjungan sangat membahayakan para pengguna jalan yang melintasinya. Pemasangan PJU berornamen vintage di sepanjang jalan legendaris tersebut belum tuntas dikerjakan, masih ada  kabel tanpa ada pelindung dibiarkan di setiap tiang.
Parahnya lagi, kabel tersebut berada di bawah tiang yang mudah sekali tersentuh pengguna jalan yang melintasinya. Apalagi, Pemkot barusan selesai memperlebar trotoar tersebut guna memberikan leluasa pengunjung untuk menghabiskan waktu jalan-jalan di Tunjungan.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya Chalid Buchari saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (17/10) kemarin mengakui telah mengetahui hal tersebut. “Iya ini masih dalam proses kita benahi terus,” ujarnya.
Chalid mengaku belum mengetahui terkait jumlah PJU yang belum terlindungi akan adanya kabel yang menganga. “Saya belum tahu ada berapa titik PJU yang belum terlindungi akan kabel itu. Kami akan kroscek secepatnya,” belitnya.
Ditanya, PJU di Jalan Tunjungan telah menyala di malam hari, Chalid membenarkan. Seluruh PJU di kawasan Tunjungan telah menyala pada malam hari. “Mangkanya itu, kami akan cek lagi ada berapa PJU yang belum tuntas pemasangannya. Agar warga yang ada di Jalan Tunjungan merasa aman,” jelasnya.
Perlu diketahui, tahun ini ada sebanyak 5.000 titik PJU baru yang ditambahkan melalui APBD tahun 2016. Penambahan titik PJU itu akan ditambahkan dengan pemasangan lampu LED.
Menurut Chalid, penggunaan lampu LED ini memiliki lebih banyak keunggulan. Terutama dalam penggunaan listrik, karena daya yang dibutuhkan lebih rendah sampai 40 persen. Selain itu juga bisa menggunakan sumber dari tenaga matahari dengan adanya perangkat tenaga surya.
Lebih lanjut, Chalid menjelaskan, saat ini memang masih banyak pengaduan masyarakat yang mengeluhkan adanya titik PJU yang mati. Menurutnya hal tersebut dikarenakan adanya lampu yang belum LED dan sudah mati. Sebab kalau belum LED memang lebih cepat mati.
“Tapi kami terus berupaya untuk meningkatkan layanan prima dengan langsung mengganti lampu jika ada yang mati. Jadi nggak lama langsung kami ganti. Kecuali ada trouble di jaringan mungkin butuh waktu yang agak lama,” ulas Chalid.
Sebab, lanjut dia, untuk usia lampu PJU yang sudah lebih dari lima tahun maka membutuhkan perawatn yang ekstra. Kalaupun ada kerusakan jaringan listrik lampu membutuhkan waktu perbaikan yang lama pula. Karena itu, dia meminta warga yang mengadukan keluhan pemasangan PJU untuk lebih bersabar terutama jika lampunya memang belum menggunakan teknologi LED.
“Untuk titik-titik yang ditambahkan nanti adalah yang sebelumnya belum ada PJU-nya. Karena kami tahu kalau nggak ada penerangan, maka risiko tindak kejahatan kriminal bisa bertambah,” kata chalid. (geh)

Tags: