Kabid Dokkes Polda Jatim Berharap Penggantinya Teruskan Program

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Budi Heryadi saat ditemui di Mapolda Jatim-[abednego/bhirawa]

Polda Jatim, Bhirawa
Kombes Pol Budi Heryadi merupakan salah satu pejabat utama (PJU) Polda Jatim yang mempunyai banyak inovasi dan program di bidangnya. Selama tiga tahun lima bulan menjabat sebagai Kabid Dokkes, pihaknya banyak mengukir prestasi di Jatim.
Sesuai surat telegram dari Kapolri Nomor ST/2316/IX/KEP/2019, Kombes Pol Budi Heryadi bakal menempati jabatan baru sebagai Kabagopsnalmed Pusdokkes Polri. Kombes Pol Budi bertukar posisi jabatan dengan Kombes Pol Triawan Marsudi yang akan menjadi Kabid Dokkes Polda Jatim. Rencananya sertijab bakal dipimpin Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan pada hari Senin 23 September mendatang.
”Saya berharap Pak Triawan bisa melanjutkan program saya semuanya. Minimal kalau pembangunan untuk poliklinik semuanya bisa lebih bagus lagi. Semua program sudah berjalan dengan baik, tinggal beliau lanjutnkan untuk pelayanan kesehatan bagi anggota dan masyarakat,” kata Kombes Pol Budi Heryadi, Rabu (18/9).
Adapun inovasi maupun program dari Perwira menengah Polri dengan pangkat tiga melati ini, diantaranya pembangunan dan akreditasi RS Bhayangkara di seluruh Jawa Timur. Bahkan peningkatan pelayanan kesehatan, maupun peningkatan fasilitas dan sarana prasarana untuk memenuhi kebutuhan pelayanan bagi masyarakat.
”Program saya diantaranya zero cost pelayanan kesehatan bagi anggota maupun keluarga Polri. Kemudian memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan membangun fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) poliklinik,” kata Kombes Pol Budii.
Tak hanya itu, pria kelahiran 1965 ini juga bisa membangun RS Bhayangkara di beberapa daerah di Jatim. Dengan bantuan Kapolda Jatim sebelumnya, RS Bhayangkara ada di Surabaya, Kediri, Lumajang, Bondowoso, Bojonegoro, Batu, Watukosek.
”Semua itu atas bantuan dari Pak Kapolda Jatim (Kapolda sebelumnya). Sehingga pelayanan kesehatan bisa ditangani tanpa harus dirujuk di Surabaya,” ucapnya.
Budi menambahkan, di setiap RS Bhayangkara kini sudah dilengkapi alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk pemeriksaan dengan teknik pengambilan gambar detail organ dari berbagai sudut yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio. Selain itu, juga dilengkapi CT Scan untuk menggabungkan serangkaian gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di sekitar tubuh pasien.
”Dengan fasilitas MRI dan CT Scan, maka operasi bisa dilakukan tanpa harus rujuk ke Surabaya. Semua sudah bisa diatasi di daerah. Secara fisik, bangunan RS Bhayangkara dan Poliklinik juga sudah diperbaiki. Sebagian direnovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya,” bebernya.
Dengan peningkatan fasilitas dan akreditasi RS itu, maka pangkat dan jabatan pimpinan pun juga naik dari Komisaris Polisi menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi. Kerjasama lain juga dilakukannya bersama para Kapolres untuk membangun dan memperbaiki 32 poliklinik yang kini masih berjalan.
”Rencananya FKTP pada 2020 selesai semuanya sebanya 46 poliklinik. Sekarang baru 32 dan terus berjalan. Saya berharap pengganti saya bisa meneruskan program ini,” pungkasnya. [bed]