Kabupaten Lamongan Bersih-bersih Sungai

 Kurangi resiko bencana, ribuan masyarakat dari berbagai elemen bersihkan sungai dari enceng gondok. [suprayitno/bhirawa]

Kurangi resiko bencana, ribuan masyarakat dari berbagai elemen bersihkan sungai dari enceng gondok. [suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Lamongan tahun ini cukup aman dari bencana banjir. Namun sejumlah kegiatan masih dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya bencana. Salah satunya dengan melakukan gotong royong, keroyokan bersih-bersih sungai di sepanjang kawasan Bengawan Jero yang dipenuhi enceng gondok. Begitu banyaknya tumbuhan air ini, sehingga menutupi seluruh permukaan sungai.
Kegiatan bersih-bersih sungai itu melibatkan hingga sekitar 1.000 orang dari berbagai elemen masyarakat, tidak hanya dari aparat Pemda, maupun TNI dan Polri saja. Ada relawan tanggap bencana, ada dari Banser, dan pendekar dari Iaktan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Lamongan juga tidak ketinggalan.
Bupati Fadeli mengungkapkan kegiatan bersih-bersih itu sebagai antisipasi datangnya musim penghujan 2016-2017. Juga sebagai bagian dari Gerakan Nasional Pengurangan Resiko Bencana. “Kegiatan yang kita lakukan hari ini, apel dan bersih-bersih kali (sungai, red) merupakan upaya untuk mengurangi resiko bencana. Dengan melibatkan 1.000 orang dari berbagai elemen masyarakat secara bergotong royong,” kata Fadeli.
Terlebih sejak 12 Oktober lalu, Lamongan bersama 34 kabupaten/kota di Jawa Timur ditetapkan sebagai daerah dengan status siaga darurat bencana. Yakni Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/585/KPTS/013/2016 tentang Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsir, Putting Beliung dan Rob di Jawa Timur.
Sementara kepada aparatur Pemkab Lamongan, terutama camat, lurah dan Kades yang wilayahnya rentan terjadi bencana, dia meminta mereka untuk ekstra waspada. “Antisipasi segala kemungkinan bencana, berikan sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana, sehingga dampaknya bisa diminimalisir, ” pesan dia. [yit]

Tags: