Kabupaten Malang Diusulkan Jadi Pusat Benih Bawang Nasional

Kepala TPHP Kab Malang M Nasri Abdul Wahid

Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan mengusulkan kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan), untuk dijadikan Kabupaten Malang sebagai pusat kawasan pembenihan bawang nasional terutama pada bawang jenis batu ijo.
Mengingat, kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid, Kamis (24/8), kepada wartawan, bahwa kebutuhan benih bawang secara nasional masih kekurangan. Namun, petani di wilayah Kabupaten Malang telah mampu menghasilkan panen bawang yang berkualitas. “Karena para petani bawang di Kabupaten Malang ini mampu meningkatkan produksi bawang merah jenis buto ijo, maka Pemkab Malang mengusulkan agar Kabupaten Malang mejadi pusat kawasan pembenihan bawang nasional,” tuturnya.
Menurut dia, pengusulan Kabupaten Malang menjadi pusat kawasan pembenihan bawang secara nasional, sudah kita sampaikan kepada Bupati Malang dan bupati sendiri setuju dan mendukung. Karena petani bawang kini sangat militan dalam menghasilkan produksi bawang merah yang memiliki kualitas baik. Sedangkan dengan militan para pertani terhadap produksi bawang merah, maka pada tahun 2016 Kabupaten Malang mendapatkan sertifikasi nasional dari Pemerintah Pusat.
“Dan dengan melihat bukti yang sudah ada itu, maka dirinya memberanikan diri mengusulkan kepada Dirjen Holtikultura agar Kabupaten Malang menjadi pusat kawasan pembenihan bawang merah nasional, serta pencanangan tahun holtikultura,” kata Nasri.
Sedangkan, lanjut dia, sentra tanaman bawang merah yang selama ini ditanam petani yakni di wilayah Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon. Dan tidak hanya ketiga wilayah kecamatan itu menghasilkan produk unggulan bawang merah, tapi wilayah itu juga sebagai sentra produksi sayur mayur. Dan bahkan, hasil produksinya dikirim ke berbagai daerah di Indonesia.
Sementara, kata Nasri, di Kabupaten Malang ini masih memiliki wilayah yang saat ini juga sebagai sentra produksi sayur mayur, yaitu wilayah Kecamatan Poncokusumo. Dan selain wilayah tersebut petaninya memproduksi sayur mayur, serta petani disana juga memproduksi buah apel, yang kualitas rasa dan bentuknya tidak kalah dengan apel dari Kota Batu.
“Dan kenapa dirinya mengusulkan ke Dirjen Holtikultura agar Kabupaten Malang dijadikan pusat kawasan pembenihan bawang merah nasional, karena kualitas bawang merah yang diproduksi petani Kabupaten Malang telah memiliki nilai jual yang tinggi, jika dibandingkan dengan harga panen bawang,” tegasnya.
Ia menjelaskan, untuk saat ini harga benih bawang merah jenis buto ijo telah mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan harga tersebut lebih tinggi jika menjual bawangnya yang hanya Rp 12 ribu per kilogram. Sehingga dengan selisih harga antara benih bawang dan hasil bawang yang begitu banyak, maka lebih baik pihaknya mengembangkan benih bawang. Dan dari data yang kita miliki hasil produksi panen bawang merah di tahun 2016, surplus seberat 26.027 ton per tahun. Sedangkan untuk tahun ini target kita surplus bawang merah seberat 36.290 ton.
Dalam kesempatan itu, Nasri berharap kepada Dirjen Hortikultura mendukung kemajuan pertanian di Kabupaten Malang. Sehingga kabupaten ini menjadi pusat kawasan perbenihan bawang secara nasional. “Karena Kabupaten Malang telah memiliki lahan pertanian yang cukup luas, dan apalagi setiap tahun selalu surplus produksi bawang merah, dan sudah pantas jika Kabupaten Malang menjadi pusat kawasan pembenihan bawang nasional,” pungkasnya. [cyn]

Tags: