Kabupaten Malang Kini Miliki Kawasan ”Edu Wisata Padi”

Plt Bupati Malang HM Sanusi (tengah) didampingi Kepala Dinas TPHP Kab Malang Budiar Anwar (kiri), saat meresmikan Kawasan Edu Wisata Padi di Desa Banjararum, Kec Singosari, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Wisata Desa dan Wisata Edukasi di wilayah Kabupaten Malang terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Sehingga dengan semakin berkembangnya wilayah desa memiliki tempat wisata, maka hal itu akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Dengan berkembangnya wisata yang dimiliki desa, tidak terlepas dari peran pemerintah dalam membangun desa.
Seperti di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, kini juga memiliki Kawasan Edu Wisata Padi, sehingga kawasan tersebut, selain para wisatawan melihat pemandangan hamparan tanaman padi, wisatawan juga bisa belajar bagaimana menanam padi hingga panen.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultara dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang Budiar Anwar, Senin (1/4), usai mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Malang HM Sanusi dalam peresmian Kawasan Edu Wisata Padi, di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang mengatakan, Kawasan Edu Wisata Padi yang telah diresmikan Plt Bupati Malang, kini ditanami padi jenis Demplot Hibrida F1. Sedangkan lahan yang ditanami padi yang dijadikan Kawasan Edu Wisata Padi itu, untuk sementara ini luasnya 1 hektare (ha).
Menurutnya, lahan yang ditanami padi yang kini dijadikan Kawasan Edu Wisata Padi, hal ini jerih payahnya Pemerintah Desa (Pemdes) dan para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Morodadi, Desa Banjararum, serta juga Pemkab Malang dan PT Syngenta untuk mewujudkan wisata edukasi pada lahan pertanian di wilayah desa tersebut. Sehingga dengan adanya kerjasama antara Pemkab Malang dan PT Syngenta, hal ini agar bisa mengembangkan pertanian di Kabupaten Malang.
“Dengan harapan, agar tingkat produktifitas pertanian di Desa Banjararum meningkat, yang sebelumnya petani mendapatkan hasil panen padi seberat 8-9 ton per hektar, kini dengan padi jenis Demplot Hibrida F1 bisa panen seberat 15 ton per hektar untuk sekali panen,” terangnya.
Sehingga dengan diresmikannya Kawasan Edu Wisata Padi di Desa Banjararum, kata Budiar, tentunya Pemkab Malang telah menambah tempat wisata yang mampu menjual potensi desanya. Seperti yang disampaikan Plt Bupati Malang, Pak Sanusi menginginkan lahan pertanian di Desa Banjararum juga dikonsep tidak jauh dari Cafe Sawah Pujon Kidul, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, yakni menjadi pertanian edukasi. Sedangkan untuk mengembangkan pertanian edukasi, maka pihaknya menggandeng perguruan tinggi, diantaranya Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Islam Malang (Unisma).
Dikesempatan itu, dia pun juga menjelaskan, keunggulan bibit padi jenis Demplot Hibrida F1 ini, tidak rawan diserang hama burung. Karena badan daun padinya lebih tinggi dibanding buahnya, sehingga letak tangkai butir padinya seperti tersembunyi. “Sedangkan bibit padi tersebut sudah kita uji pada lahan seluas 2 hektar, 1 hektar di Desa Banjararum dan 1 hektar lagi di wilayah Kecamatan Kepanjen,” paparnya. [cyn]

Tags: