Kabupaten Malang Surplus Beras Capai 72 Ton, Stok Beras Aman

Luasnya lahan persawahan di Kab Malang yang mampu menjadikan surplus beras. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Rencana pemerintah akan mengimpor 1 juta ton beras, yang hal ini sebagai langkah yang diperlukan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di tanah air. Sehingga rencana pemerintah tersebut telah ditolak berbagai daerah di Indonesia. Karena masih banyak daerah di tanah air ini surplus beras, sehingga beras akan tercukupi.

Seperti di Kabupaten Malang stok beras hingga saat ini masih aman, dan bahkan mengalami surplus beras. Sedangkan, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid, Minggu (21/3), kepada wartawan, berdasarkan dari catatan kami, stok beras di Kabupaten Malang saat ini telah mengalami surplus. Karena surplus beras kini mencapai 72 ribu ton, dan itu data kami sampai dengan hari kemarin. “Apalagi, di wilayah Kabupaten Malang saat ini sedang musim panen,” jelasnya.

Menurut dia, surplus berasa tersebut, kita perkirakan masih akan terus mengalami peningkatan. Karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah mengembangkan sektor padi, yang sekali panen gabah bisa meningkat menjadi 15 ton per hektar. Sedangkan untuk neraca pangan rata-rata produktifitas kita perhektar mencapai 701 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dan jika ada varietas baru, tentu akan menambah stok, dan akan terus diupayakan agar petani mengikuti arahan dari dinas dan Bupati  Malang.

“Sebab, sejauh ini rata-rata beras yang dihasilkan dalam 1 hektar hanya mencapai 10 ton. Namun, Bupati Malang HM Sanusi memiliki gagasan untuk mengembangkan bibit padi yang menghasilkan 15 ton dalam satu hektarnya,” ujar Nasri.  

Dengan begitu, dia melanjutkan, hal ini dapat dipastikan angka stok beras di Kabupaten Malang akan semakin bertambah secara signifikan. Sehingga kabupaten ini sebagai salah satu daerah pemasok sumber pangan dari daerah Jawa Timur (Jatim). Karena Kabupaten Malang ini salah satu daerah sebagai sumber pemasok pangan di Jatim. Sebab sebagai daerah pamasok beras, maka beras dari Kabupaten Malang bisa kita kirimkan ke daerah lain yang saat ini membutuhkan beras.

Dan sejauh ini, Nasri menambahkan, beras dari Kabupaten Malang telah memasok daerah di Jatim, bahkan hingga ke Jakarta. Sehingga suplay beras dari Kabupaten Malang saat ini memang sangat luas. “Tentunya, dengan adanya surplus beras ini, maka diharapkan petani bisa mempertahankan hasil panen guna menjaga harga di pasaran. Untuk itu, Pemkab Malang terus untuk melakukan pemantauan pada petani yang telah melakukan panen padinya,” tandas dia. [cyn]

Tags: