Kabupaten Pamekasan Siap Jadi Sentra Jagung dan Cabai

Plt Sekda Pamekasan, Mohamad Alwi bertukar cendramata dengan Minister Konselor dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Fleur Davies. [syamsudin/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Bappenas bersama dengan Kedutaan Australia Jakarta, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pamekasan dan Sampang ,pekan kemarin meninjau hasil pertanian jagung dan cabai yang merupakan kerjasama antara pemerintah RI dan Australia dalam bentuk program Prisma.
Rombongan yang mengunjungi Pamekasan 15- 16 Maret ditemui Plt Sekda Pamekasan, Mohamad Alwi, di ruang Peringgitan Ronggosukowati, Sabtu kemarin. Hadir Ketua DPRD dan Ketua Komisi II, Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan, Kadis Koperasi dan Usaha Mikro serta petani Jagung dan Cabai penerima manfaat program.
Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Ir. Kennedy Simanjuntak, MA menyatakan, bahwa Madura memiliki berbagai komoditas dengan potensi ekonomi yang besar. Komoditas ini dapat dikelola dan dikembangkan sebagai aset berharga yang dapat meningkatkan pendapatan petani jagung dan cabai.
Dijelaskannya, Pemerintah Indonesia dan Australia bekerjasama untuk wilayah Madura melalui program Prisma sejak tahun 2014 guna memacu pertumbuhan pasar dan mengatasi kendala yang menghambat produktivitas.
Wakil Bupati Pamekasan, diwakili Plt Sekda Mohamad Akwi, mengucapkan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada seluruh rombongan yang berkenan hadir di Pamekasan terkait implementasi model kalaborasi swasta, pemerintah dalam meningkatkan pendapatan petani jagung.
“Mudah-mudahan ini akan dapat meningkatkan motivasi para petani untuk terus berkreasi, menjual dan meningkatkan produksi serta pruduktivitas pertanian khususnya jagung di Pamekasan,” katanya.
Bahwa sasaran tanaman jagung di Pamekasan untuk periode oktober 2017 hingga Maret 2018 terdapat lahan seluas 38.032 hektar, sedangkan realisasi sampai dengan minggu kedua di bulan Maret 2017 seluas 36.180 hektar atau 95,13 persen.
Sedangkan sisa tanam seluas 1.522 hektar akan tertanam di minggu ketiga dan keempat di bulan Maret 2017. Untuk sasaran periode April -S2018 seluas 383 hektar. Adapaun sasaran produksi jagung 2017 sebanyak 86.750 ton di lahan kering.
“Kami ucapkan terima Kasih kepada PT DowDupon dan Prisma yang telah melakukan kolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura dan Perkebunan Kabupaten Pamekasan dalam memberi contoh langsung kepada petani sehingga dapat melihat, mengamati dan membedakan antara jagung lokal dengan hibrida. Untuk itu kami berharap para petani Pamekasan berubah,” ujarnya.
Direktur Sistem dan Prosedur Pendanaan Bappenas, Barsah Hermawan mengatakan, dipilihnya Kabupaten Pamekasan dalam kerjasama ini dikarenakan adanya potensi-potensi dimana petani Pamekasan lebih rendah pendapatannya dibandingkan dengan petani yang ada di Jawa Timur lainnya.
“Kalau dilihat semangat ada, mungkin ini dikarenakan masalah kesulitan bibit, modal serta akses teknologi dan pasar. Ini yang kita coba buka satu persatu,” ungkapnya.
Ia berharap kedepan Pamekasan akan dijadikan sentra jagung di Madura, sehingga kedepan akan ada kerjasama dari sektor yang lain untuk diolah menjadi tepung.
“Mungkin kalau sudah diolah menjadi tepung nilainya itu akan lebih tinggi tapi harus dengan skala ekonomis. Ini semua tergantung dari Pemkab Pamekasan untuk mendorong adanya sentra jagung serta pengelolaan lebih lanjut,” jelasnya.
Sementara Minister Konselor dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Fleur Davies saat diwawancarai mengatakan, adanya kemitraan antara Pemkab dan swasta yang bekerjasama dengan program Prisma dalam meningkatkan hasil panen petani di Pamekasan melalui benih yang bagus sangat baik sekali.
“Kami melihat panen yang bagus, sehingga petani dan mitra swasta senang karena ada pasar yang baru berkat adanya kerjasama ini,” katanya. [din]

Tags: