Kabupaten Probolinggo Krisis Kepala Sekolah SD

Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo melakukan seleksi akademik calon kepala sekolah SD.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo harus memutar otak lebih keras untuk memecahkan persoalan krisis Kepala Sekolah (Kasek) di tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Probolinggo. Dispendik pun melakukan seleksi penerimaan Kasek SD.
Tahun 2017 ini, banyak Kasek SD di Kabupaten Probolinggo yang pensiun. Alhasil, jabatan Kasek di beberapa SD pun terpaksa kosong. Meski jumlah Kasek yang pensiun tidak signifikan, namun kondisi itu sedikit banyak mengganggu aktivitas belajar mengajar di SD.
Dalam hal ini, 69 calon Kasek menjalani serangkaian seleksi ketat sebelum dinyatakan lulus ujian. Seleksi dilakukan sejak pekan lalu. Kuota yang dibutuhkan hanya 30 guru SD dari 69 kasek yang lolos seleksi administrasi awal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo Selasa 26/9 mengatakan, seleksi ini merupakan upaya untuk mengisi kekosongan Kasek SD di Probolinggo, karena tahun ini banyak kasek yang pensiun.
Dalam proses seleksi ini, kata dia, pihaknya menggandeng dan bekerja sama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur. Seleksi akademik ini dibagi dalam dua tahap. Yakni tes tulis dan wawancara.Untuk tes tulis materi yang diberikan meliputi dimensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
Ia mengatakan seleksi akademik calon kepala sekolah SD ini bertujuan untuk mendapatkan calon kepala sekolah yang memiliki rekomendasi profesional tentang penguasaan lima kompetensi kepala sekolah dan pengembangan keprofesian dari kepala sekolah dan pengawas sekolah.
“Selain itu mendapatkan calon kepala sekolah yang memiliki potensi kepemimpinan yang baik. Sekaligus menilai pengetahuan, wawasan, gambaran gaya atau corak atau karakteristik kepemimpinan, pengalaman kepemimpinan yang pernah dilakukan dan dimiliki oleh para calon kepala sekolah,” katanya.
Menurut Tutug, seleksi akademik calon kepala sekolah jenjang SD ini dilakukan karena pada tahun 2017 ini telah terjadi kekosongan kepala sekolah karena pensiun. Serta sebagai persiapan pada tahun 2018 mendatang.
“Melalui seleksi ini diharapkan kompetensinya meningkat. Soalnya harus menguasai apa yang disampaikan dan ikut mencetak calon generasi masa depan yang berkualitas. Harapannya kinerja kepala sekolah ini mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolahnya masing-masing,” tabahnya. [wap]

Tags: