Kabupaten Probolinggo Surplus Beras 355.442 Ton

Beras di gudang dolog Probolinggo melimpah.

Beras di gudang dolog Probolinggo melimpah.

Kab.Probolinggo, Bhirawa.
Hingga akhir tahun 2016, produksi padi di Kabupaten Probolinggo dengan luas tanam 56.779 hektare (Ha) mencapai 355.422 ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan produktivitas mencapai 5,48 ton/Ha. Jumlah ini melebihi produksi tahun 2015 yang mencapai 354.121 ton. Akibatnya beras yang ada di gudang Dolog Probolinggo Melimpah.
Menurut Kepala Dinas Dispertan Kabupaten Probolinggo, Ahmad Hasyim Ashari, Rabu (4/1), dengan peningkatan produksi padi yang cukup signifikan ini, hingga kini Kabupaten Probolinggo masih surplus beras dan mampu memenuhi kebutuhan beras daerah lain di Provinsi Jawa Timur maupun nasional. “Mohon dukungan dan kerjasama semua pihak, termasuk petani agar supaya target produksi bisa terealisasi dan Kabupaten Probolinggo bisa terus surplus beras,” katanya.
Secara terpisah bupati Tantri menegaskan, infrastruktur pertanian selama ini sudah dinikmati petani. Oleh karenanya, petani yang tergabung dalam kelompok tani harus menguatkan manajemen yang profesional. Setidaknya bisa meminimalisasi protes petani dari ketidak adilan. Oleh karena itu harus ada komunikasi antara petani dan juru air,” ujarnya
Produksi padi di Kabupaten Probolinggo hingga akhir 2016 mencapai 355.422 ton gabah kering giling dengan produktivitas mencapai 5,48 ton per hektar. “Produksi padi tahun ini diprediksi sedikit meningkat, karena tahun lalu hanya mencapai 354.121 ton, sedangkan tahun ini hingga akhir 2016 sudah mencapai 355.422 ton dengan luas tanam padi sebanyak 56.779 hektare, hal tersebut menjadi salah atu penunjang melimpahnya beras yang ada di gudang dolog Probolinggo,” paparnya.
Peningkatan produksi padi merupakan prestasi seluruh petani di Kabupaten Probolinggo, sehingga harapannya kedepan, produksi padi bisa terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah setempat.”Mohon dukungan dan kerja sama semua pihak, termasuk para petani, agar target produksi bisa terealisasi dan Kabupaten Probolinggo bisa terus surplus beras,” tuturnya.
Adanya peningkatan produksi padi yang cukup signifikan tersebut membuat Kabupaten Probolinggo masih surplus beras dan mampu memenuhi kebutuhan beras baik di sejumlah daerah lain di Provinsi Jawa Timur, maupun nasional. Salah satu kunci keberhasilan petani tergantung pada sektor irigasi, sehingga harus ada komunikasi yang baik antara petani dengan juru air.
Dijelaskan infrastruktur pertanian selama ini sudah dinikmati petani, sehingga petani yang tergabung dalam kelompok tani harus menguatkan manajemen yang profesional dan setidaknya bisa meminimalkan protes petani dari ketidakadilan.
“Saya berharap dengan teknologi yang berkembang, petani harus mau membuka diri. Tugasnya memotret mana yang cocok diterapkan hingga mampu menduplikasi keberhasilan daerah lain, sehingga produksi padi terus meningkat,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk meningkatkan produktivitas padi, salah satunya dengan penanaman padi dengan sistem jajar legowo. Yakni, penanaman padi yang diatur sedemikian rupa dengan lorong atau ruang terbuka yang cukup lebar.
Sistem jajar legowo ini merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, utamanya padi. “Kalau biasanya petani menanam dengan jarak 20 cm x 20 cm sekitar 250.000 tanaman, maka dengan sistem jajar legowo menjadi 40 cm atau 360.000 tanaman. Artinya ada penambahan sekitar 110.000 tanaman. Ini yang diperkirakan ada peningkatan produksi,” ungkapnya.
Pengaturan jarak tanam sangat erat hubungannya dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis varietas yang akan ditanam. “Jarak tanam ini sangat menentukan tingkat produktivitas pertanian saat panen,” jelasnya.
Dimana sistem tanam jajar legowo memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya, menambah jumlah tanaman padi yang secara otomatis juga akan meningkatkan produksi padi dan memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir.
“Di samping itu mengurangi serangan hama dan penyakit, mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida serta menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian dalam baris tanaman,” tambahnya. [wap]

Tags: