Kabupaten Sampang Tempati Stunting Tertinggi di Provinsi Jawa Timur

Rembuk stunting di aula Pendopo Bupati Sampang.

Sampang,Bhirawa
Permasalahan stunting menjadi pekerjaan rumah bersama untuk diselesaikan. Tak terkecuali bagi pemerintah Kabupaten Sampang yang status stuntingnya menempati urutan tertinggi di Provinsi Jawa Timur, di banding Kabupaten/Kota yang lain.
Rembuk stunting di aula Pendopo Bupati Sampang, dengan tema strategi konvergensi penanggulangan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sampang, dihadiri beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Sampang dan dibuka langsung Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat.Senin (22/7).
H. Abdullah Hidayat Wakil Bupati (Wabup) Sampang dalam sambutannya, ia mengatakan rembuk stunting kali ini diharapkan ada kesamaan persepsi sehingga penanggulangan stunting di Kabupaten Sampang bisa dilakukan secara koordinatif, sinergi dan efektif.
“Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 Jawa Timur, prevalensi balita stunting Kabupaten Sampang sebesar 47, 9 persen ini menjadi perhatian dan motivasi kita agar berbuat lebih serius”.Pungkas Wabup Sampang.
Lanjut Wabup Sampang, Stunting tidak bisa dipandang hanya permasalahan malnutrisi kronis, tetapi imbas dari sejumlah faktor seperti pola asuh, taraf kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi dan penanganannya harus lintas sektoral. Oleh sebab itu, kami meminta pada Camat, Kepala Desa dan Kepala Puskesmas di wilayah lokus bekerja optimal sesuai tugas dan fungsi masing-masing, agar penanganan stunting berjalan masif dan kongkret.
Sementara ditempat yang sama, Sutrisno Kabid Sosbud Balitbangda Kabupaten Sampang, ia menjelaskan terkait stunting di Kabupaten Sampang harus ada intervensi dari beberapa OPD juga seperi DPMD, DPRKP, Ketahanan Pangan, dan Dinas Kesehatan Sampang agar benar-benar sinergis dalam penangannya.
“Berdasarkan data kami saat ini data 27 Desa stunting di Kabupaten Sampang Tahun 2018-2019, diantaranya Desa Trapang, Desa Betioh, Kecamatan Banyuates, Desa Bencelok, Desa Jregik, Kecamatan Jregik, Desa Gunung Kesan, Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang, Desa Karang Anyar, Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Desa Pecanggaan, Kecamatan Pengarengan, Desa Banyumas, Desa Gunung Maddah, Desa Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang, Desa Tana Mera, Kecamatan Torjun, Desa Komis, Desa Moktesareh, Desa Rabasan, Kecamatan Kedungdung, Desa Gersempal, Desa Meteng, Desa Omben, Desa Pandan, Desa Rapa Laok, Kecamatan Omben, Desa Sokobanah Laok, Desa Tamberu Daya, Kecamatan Sokobanah, Desa Banjar Bilah, Desa Birem, Desa Bringin, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan.”Terang Sutrisno saat acara rembuk Stunting di Aula Pendopo Bupati Sampang.
Sekedar diketahui, Berdasarkan data Provinsi Jawa Timur, Tahun 2019 ini setidaknya ada 12 kabupaten di Jawa Timur yang harus mendapatkan treatment serius untuk mengentaskan masalah stunting, diantaranya Kabupaten Sampang, Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, Jember, Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Lamongan, Malang, Trenggalek dan Kediri. [adv.lis]

Tags: