Kabupaten Sidoarjo Butuh Liponsos yang Representatif

Yusuf Isnajanto. [kus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Sebelum masa jabatan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, berakhir tahun 2021 mendatang, pembangunan Liponsos Sidoarjo yang baru harus bisa terealisasi. Karena penanganan masalah sosial di Kab Sidoarjo menjadi RPJMD Bupati Sidoarjo periode 2016-2021 itu.
Apalagi sebenarnya keberadaan Liponsos Sidoarjo saat ini yang berada di Kel Sidokare tersebut, sudah dilakukan MoU antara Bupati Saiful Ilah dengan Dirjen Dikti Kemendikbud, sekitar tahun 2013 lalu, untuk dipakai Kampus Akakom (Akademi Komunitas Negeri) Sidoarjo, sebuah akademi yang bisa dimanfaatkan lulusan SMK untuk melanjutkan studinya.
Saat ini Akakom itu sudah menempati sebagian kecil ruangan bagian depan Liponsos Sidoarjo itu. Sementara pada saat belajar sore hari, pendidikan tingkat D3 ini menempati ruang di SMAKN 1 Buduran SMAKN 3 Buduran.
Diharapkan sebelum Gedung Liponsos Sidoarjo yang berada di Jl Kutuk Barat Gang Sekolahan Nomor 1, Kel Sidokare, Kec Sidoarjo itu, nanti diambil alih untuk belajar Akakom, kalau bisa Pemkab Sidoarjo sudah membangun Liponsos yang baru.
”Semoga Liponsos yang baru nanti bisa terealisasi dan kondisinya lebih representatif,” kata Kepala Dinas Sosial Kab Sidoarjo, Yusuf Isnajanto SSos MSi, saat dihubungi Minggu (18/3) kemarin.
Menurut Yusuf, sebenarnya pihak Bappeda Sidoarjo sudah melakukan survey lokasi baru untuk pembangunan Liponsos baru itu. Diantaranya di wilayah Desa Pilang, Kec Wonoayu dan di wilayah jalan lingkar timur. Tapi sampai sekarang belum ada kabar.
Yusuf mengaku, pihaknya manut saja dengan rencanan pembangunan Liponsos baru ini. Menurutnya lebih cepat akan lebih baik. Agar pelayanan pada para PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang tinggal disana bisa representatif dan lebih maksimal. Karena diakui Liponsos yang dimiliki Sidoarjo itu bangunannya bekas Gedung SMAN 2 Sidoarjo.
Mantan Staf Ahli Bupati Sidoarjo ini juga menjelaskan, kini jumlah PMKS yang ditangani di Liponsos Sidoarjo jumlahnya ada 75 orang. Jumlah itu diakui belum sampai overload disana. Jenis PMKS yang ditangani diantaranya ada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Gelandangan, pengemis, wanita tuna susila dan anak jalanan.
”Untuk sementara yang paling banyak kita tangani disana adalah para ODGJ,” kata Yusuf.
Meski Sidoarjo mempunyai Liponsos bekas gedung SMAN 2 Sidoarjo, tapi diakui Yusuf, Sidoarjo tetap bersyukur. Karena menurutnya tidak semua daerah di Provinsi Jatim ini mempunya keberadaan Liponsos.
”Kalau menurut saya, sebelum gedung Liponsos Sidoarjo diserahkan pada Dirjen Dikti, kalau bisa Liponsos Sidoarjo yang baru sudah tersedia,” kata Yusuf.
Informasi yang didapat dari Bappeda Kab Sidoarjo, rencana pembangunan tentang Liponsos baru di Kab Sidoarjo itu, kini belum ada pembahasan lagi. Tidak diketahui kenapa dan alasannya apa. ”Maaf, masih belum dibahas lagi terkait Liponsos,” jelas Kepala Bappeda Sidoarjo, Ir Agus Budi Tjahyono MSi, saat dihubungi. [kus]

Tags: