Kabupaten Sidoarjo Raih WTN Kategori Angkutan

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menunjukkan Trophy dan Piagam WTN 2016 Kategori Angkutan. [achmad suprayogi/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa.
Setelah berhasil melakukan pembinaan terhadap angkutan dalam rangka mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pada penumpangnya. Akhirnya, Kab Sidoarjo berhasil meraih buahnya, yakni telah mendapatkan Piala Wahana Tata Nugraha(WTN) 2016 kategori angkutan dari Menteri Perhubungan.
Penyerahan trophy dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto Iskandar kepada Drs Ec Asrofi MM yang mewakili Bupati Sidoarjo Saiful Ilah SH M Hum, di Jakarta Selasa (31/2) lalu.
Menurut Asrofi, apa yang telah diupayakan Kab Sidoarjo melalui Dinas Perhubungan dalam menangani masalah angkutan, sehingga berhasil meraih Piala WTN 2016 Kategori Angkutan. Jadi yang telah diupayakan, diantaranya untuk kenyamanan angkutan. Misalnya, bus-bus yang ada di terminal Pasar Larangan, walaupun kondisi busnya sudah lama, dihimbau untuk dipasang AC. Setelah dilakukan ternyata penumpangnya meningkat tajam.
”Disamping itu, untuk uji kendaraan bermotor juga luar biasanya peningkatannya. Dengan pengujian yang ketat dapat pertanggungjawaban lebih mudah dan lebih murah. Dan yang lebih penting lagi lebih cepat. Proses sebelumnya yang lamanya lima sampai enam jam, sekarang ini hanya 30 menit saja sudah selesai,” jelas Asrofi.
Sementara itu, untuk angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan umum wilayah Sidoarjo itu sangat minim, bahkan sampai nihil. Jadi setiap ada informasi kejadian kecelakaan kita selalu menurunkan tim untuk cek lapangan. Ternyata bukan pengujian dari Sidoarjo. Makanya kita selalu cek turun lapangan, apakah benar kendaraan itu hasil uji dari Sidoarjo. ”Bahkan untuk memperkuat kondisi ini, kami selalu minta hasil rekam uji,” jelas mantan Asisten I Tata Pemerintahan Pemkab Sidoarjo.
Selain itu, di Sidoarjo juga ada program uji kelayakan kendaraan yang akan digunakan instansi atau sekolah-sekolah untuk berwisata. Program jemput bola, yakni kita melakukan uji kelayakan kendaraan/bus-bus yang akan digunakan untuk berwisata/pergi keluar kota. Kita cek mulai dari rem, kondisi ban dan lain-lainnya.
”Jadi kita datang ke lokasi yang diminta masyarakat. Itulah program uji jemput bola, dating/keliling ke masyarakat yang membutuhkan,” punkas Asrofi saat ditemui di Pendopo Kab Sidoarjo Rabu (1/2) kemarin. [ach.adv]

Tags: