Kabupaten Sidoarjo Siaga Bencana

Para relawan sosial di Kab Sidoarjo diundang dalam Rakor mitigasi bencana di Kab Sidoarjo. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Musim hujan sudah turun, beberapa waktu ini. Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, langsung mengintruksikan kepada para jajaran terkait di Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan siaga bencana sampai Bulan Maret 2021 mendatang.

Demikian dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sidoarjo, Ir Dwijo Prawiro, saat menjadi narasumber kegiatan Rakor mitigasi kebencanaan bagi OPD terkait dan lembaga sosial keagamaan di Kab Sidoarjo, Senin (30/11) kemarin.

“Mumpung curah hujan masih belum lama dan tinggi, kita masih ada waktu untuk bersama-sama membersihkan lingkungan di sekitar kita,” ujar Dwijo.

Dikatakan Dwijo, jenis bencana memang banyak macamnya. Misalnya banjir, angin puting beliung, kebakaran juga pandemi Covid-19 pada saat ini.

Mumpung bencana belum sampai terjadi di wilayah Sidoarjo akibat curah hujan yang lama dan tinggi, menurut Dwijo, semua pihak perlu menyiapkan relawannya masing-masing. Karena masalah bencana, lanjut Dwijo, bukan hanya tanggung jawab dari Pemerintah saja. Namun juga urusan bersama-sama.

Menurut Dwijo, penanganan bencana tidak hanya pada saat terjadi saja. Tetapi sebelum dan pasca kejadian juga harus dilakukan.

Menurut Pembina perhimpunan sarjana dan profesional kesehatan masyarakat Indonesia (Persakmi), Estuningtias Nugraheni, pada saat ini pandemi Covid-19 juga telah menjadi bencana. Maka semua masyarakat diingatkan harus waspada.

“Sebab sampai saat ini belum ada obatnya, meski ada rencana untuk dilakukan vaksinasi,” ujarnya.

Karena itu pembina ikatan alumni Unair fakultas kesehatan masyarakat itu mengajak masyarakat untuk rajin melakukan pencegahan, dengan cara cuci tangan, pakai masker dan menjaga jarak. Penularan, kata Estu, tidak hanya dalam kerumunan massa saja. Tetapi juga bisa dalam keluarga.

“Semua kondisi bisa berisiko. Maka jangan anggap imun kita super, Covid ini rentan menyerang orang yang badannya lelah karena tidak fit,” katanya.

Bahkan menurut ia, kasus anak-anak di Indonesia yang terkonfirmasi Covid-19 ini cukup tinggi. Ini karena perilaku orang tua yang tidak tahu.

Kepala Bagian Kesra Kab Sidoarjo, Zainul Arifin, mengatakan dengan Rakor mitigasi bencana tersebut diharapkan semua pihak harus kerja sama dalam penanggulangan bencana.

Peserta Rakor mitigasi bencana yang diundang, sebanyak 90 orang. Mereka berasal dari relawan Tagana, TKSK atau tenaga kerja sosial kecamatan, lembaga sosial keagamaan, OPD terkait serta 18 kecamatan.

Komandan BPBD Kab Sidoarjo, Ahmad Zaini, mengharapkan acara koordinasi dalam mitigasi bencana tersebut agar rutin secara berkala dilakukan. Supaya bisa berkoordinasi dalam meminimalisir terjadinya bencana di wilayah Kab Sidoarjo. (kus)

Rate this article!
Tags: