Kabupaten Sumenep Alami Kekeringan

Bupati Sumenep Achmad Fauzi (baju putih) saat menyalurkan air bersih ke masyarakat.

Pemkab Sumenep, Bhirawa
Sejumlah daerah di Kabupaten Sumenep mengalami kekeringan. Akibatnya, masyarakat mulai mengalami kekurangan air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, Pemerintah Daerah menyalurkan air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan akibat musim kemarau tahun ini.

Guna memastikan suplai air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi ikut memantau penyaluran air bersih tersebut.

Orang nomor satu di Kota Keris ini ikut menyalurkan air bersih sambil mendengarkan langsung keluhan warga terkait pelayanan publik yang diberikan pemerintah. Kali ini Bupati ikut menyalurkan air bersih di Dusun Batu Guluk, Desa Basoka, Kecamatan Rubaru.

“Kami ingin tahu langsung bagaimana pendistribusian air bersih di masyarakat dan berapa banyak kebutuhan mereka terhadap air bersih,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.

Pendistribusian air bersih itu dilakukan langsung oleh BPBD Sumenep sebanyak dua tangki air bersih setelah masyarakat memberikan informasi kebutuhan air bersih itu melalui call center 112 yang baru diresmikan bersamaan dengan HUT ke 76 RI.

Berdasarkan keterangan warga, sedikitnya, ada sekitar 25 KK di daerah tersebut yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

“Kami mendapatkan permintaan air bersih ini melalui Call Center 112. Tim kami langsung turun ke bawah dan saya sebagai Bupati ingin memastikan penyaluran air bersih ini, makanya saya ikut langsung,” ucapnya.

Selain penyaluran air bersih, Bupati melihat langsung tempat air masyarakat masih seadanya. Dengan demikian, ia berjanji akan mengupayakan agar di Dusun Batu Guluk ada tandon besar, supaya pendistribusian air bersih bisa lebih efektif.

“Kami akan upayakan pada PAK tahun ini agar ada pengadaan tandon untuk dusun ini. Kalau sudah ada tandon, masyarakat bisa lebih nyaman saat mengambil air. Penyaluran dari pemkab langsung ke tandon, kemudian masyarakat mengambilnya di tandon itu,” jelasnya.

Jangka panjangnya, lanjutnya, pihaknya akan mencoba melakukan pengeboran sumber air di daerah itu, agar masyarakat tak lagi kesulitan air saat musim kemarau tiba.

“Katanya disini memang sulit sumber air, setiap ngebor kadang yang keluar hanya gas, bukan air. Tapi katanya Pak Kades ini ada titik tertentu yang bisa di bor, makanya ke depan kami akan coba bor,” tegasnya. [sul]

Rate this article!
Tags: