Kabupaten Trenggalek Siap Ramaikan GSBD Jatim

Sajian seni budaya Jaranan Turangga Yakso dari Kabupaten Trenggalek yang akan tampil dalam Gelar Seni Budaya Jawa Timur Tahun 2019 pada Jumat (15/3) dan Sabtu (16/3) di Pendapa Jayengrono UPT Taman Taman Budaya Jawa Timur, di Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Kembali Kabupaten Trenggalek mendapatkan giliran meramaikan kegiatan gelar seni budaya daerah (GSBD) tahun 2019. Sebagai sajian utama, di hari pertama terdapat Pergelaran Sendra Tari “Parahara Mustikaning Tumpuk” dan di hari kedua diisi dengan Tayub Trenggalek.
Masyarakat bisa langsung mendatangi kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari yaitu Jumat (15/3) dan Sabtu (16/3) di Pendapa Jayengrono yang berlokasi di UPT Taman Budaya Jawa Timur, Jl Gentengkali Surabaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto SKar MM menyampaikan, GSBD Jatim ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada setiap daerah di Jatim untuk memperkenalkan potensi pariwisata seni dan budayanya
Selain pertunjukan kesenian, lanjut Sinarto, di acara ini juga akan menampilkan pameran produk unggulan, bazaar kuliner dan penayangan potensi pariwisata setempat.
“Kegiatan ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi masyarakat baik asli Trenggalek maupun Surabaya. Pertunjukan seni budaya selama dua hari ini terbuka untuk umum dan juga gratis,” katanya.
Di hari pertama, rencananya Plt Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin akan menghadiri GSBD Jatim, dan masyarakat bisa melihat langsung sajian tarian bedaya Denawa Estri, dimana sebuah karya tari bedoyo yang terinspirasi oleh kesenian tari jaranan turangga yakso dari kabupaten trenggalek.
Tari bedoyo Denawa Estri merupakan tari bedoyo yang menggambarkan seorang jiwa manusia yang berubah karena mengikuti hawa nafsu. Berubahnya tersebut diikuti dengan perilaku-perilaku amurka layaknya rasaksa. Namun hanya akal pikiran dan hati nurani yang dapat mangendalikannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan persembahan nyanyian lagu daerah Kuto Trenggalek Dan Pantai Perigi, lalu ada Tari Srandan Suci merupakan sebuah karya tari yang menggambarkan ritual adat nyadran dam bagong yang dilakukan oleh masyarakat di kabupaten trenggalek. Dihari pertama, acara diakhiri dengan Pergelaran Sendra Tari “Parahara Mustikaning Tumpuk”.
Dihari kedua, pada pagi hari terdapat aktivitas berupa lomba menghias bola family, dan dilanjutkan siang harinya dengan Pergelaran Jaranan Turangga Yakso yang merupakan kesenian asli kabupaten trenggalek. Tari turonggo yakso ini menceritakan tentang kemenangan warga desa dalam mengusir marabahaya atau keangkaramurkaan yang menyerang desanya. Dan GSBD pada malam harinya ditutup dengan pergelaran Tayub Trenggalek. [rac]

Tags: