Kabupaten Tuban Dipastikan Tak Pakai Full Day School

foto ilustrasi

Kabupaten Tuban, Bhirawa
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan persiapan terkait sekolah masuk lima hari. Sekolah lima hari tersebut direncanakan secara bertahap sesuai kesiapan sekolah dalam pelaksananya. Menanggapai rencana sekola lima hari tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Drs. H. Sutrisno,MM mengaku kalau wilayahnya belum akan melaksanakan program pendidikan tersebut, disamping infrastruktur pendidikan, juga Sumber Daya Manusia (SDM) guru yang akan melaksanakan program lima hari sekolah jika diterapkan di Bumi Wali Tuban. “Kita Masih 6 hari sekolah saja, belum dulu dengan program 5 hari,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupatem Tuban, Sutrisno (10/7).
Selain Dinas Pendidikan Tuban juga menolak program tersebut, merubah program itu tidak mudah karena dibutuhkan persiapan dari semua pihak. Disamping sarana prasarana serta SDM, juga masyarakatnya, selain karena penerapan dari kebijakan Kemendikbud ini dipandang butuh dukungan dari masyarakat dan orang tua siswanya. “Kalau full day anak belajar sampai sore, ini juga harus dikondisikan. Bukan sekedar menambah jam belajar tapi kesiapan semua pihak yang juga harus disiapkan,” terang mantan Kepala SMAN 1 Tuban ini.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Kabupaten Tuban,  Ahmad Zaini mengungkapkan, pihaknya masih pesimis program itu akan lebih baik jika diterapkan secara Nasional. Seban tidak semua sekolah memiliki sarana prasarana yang sama, terlebih soal SDM guru yang juga belum rata secara Nasional. “Masyarakat belum siap, saya gak mengatakan progam itu jelek. Tapi itu realistis. Jika di terapkan mungkin sesuatu yang lazim, namun di daerah belum siap,” kata Zaini (10/7).
Lebih lanjut diterangkan, selain kesiapan guru, apakah mereka siap memberikan pendidikan dan memberikan pengawasan lebih lama terhadap anak didik atau tidak. “Terutama guru, secara moral belum banyak guru yang siap mendidik penuh,” imbuh Zaini mantan wartawan Media Cetak Nasional ini.
Disampaikan juga, jika sekolah full day diterapkan, waktu anak akan habis disekolah, disamping itu akan memperkecil kesempatan mereka belajar ilmu agama yang sebelumnya mereka dapat dari Madrasah Diniyah. “Jangan sampai generasi penerus bangsa ini hanya pandai ilmu pengetahuan tapi moralnya tidak, kita tahu selama ini pendidikan akhlaq itu paling banyak didapat dari madrasah Diniyah,” katanya.
Dia berharap soal pendidikan harus ditata dengan baik, jangan sampai justru anak anak generasi penerus yang menjadi korban sistem yang belum siap namun dipaksakan. [hud]

Tags: